JAKARTA (IndoTelko) - Vendor asal Korea Selatan, Samsung, akhirnya merealisasikan janjinya untuk membangun pabrik telepon seluler (Ponsel) di Indonesia.
Pabrik yang berlokasi di kawasan industri Cikarang ini siap memproduksi 1 juta ponsel dan tablet per bulan dengan nilai investasi sekitar US$ 23 juta. Sebanyak 14 line produksi di pabrik akan siap memproduksi smartphone, feature phone dan komputer tablet.
"Kami sudah berinvestasi di Indonesia sejak 1991 dengan memproduksi banyak produk elektronika. Hadirnya lini produksi ini membuat produk kami kian beragam di Indonesia," papar Vice President Director Samsung Electronics Indonesia Lee Kang Hyun di Cikarang, Selasa (16/6).
Menteri Perindustrian Saleh Husin yang turut menghadiri peresmian pabrik ini mengatakan, kehadiran fasilitas itu menunjukkan Indonesia sebagai salah satu tempat yang menarik untuk berinvestasi. “Ini akan memberikan ruang bagi tumbuhnya industri penunjang seperti industri komponen telepon seluler,” jelasnya.
Diharapkannya, adanya pabrik perakitan ini mampu menekan impor yang jumlahnya mencapai 54 juta ponsel per tahun."Samsung menguasai 40% pangsa pasar smartphone di Indonesia. Mereka bikin pabrik di sini tentu bisa menekan impor," katanya.
Dikatakannya, ke depannya Samsung dapat meningkatkan skala produksinya dengan membangun pabrik komponennya di dalam negeri.
"Jika tahapan awal, proses perakitan dalam bentuk Semi Knock Down (SKD), nanti berlanjut dalam bentuk Completely Knock Down (CKD) dan juga bentuk Surface Mount Technology (SMT)," katanya.
Diungkapkannya, saat ini pabrik Samsung tersebut telah memenuhi tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) mencapai 20%. Pada 2017, diharapkan sudah mencapai 30%.
Disarankannya, peningkatan TKDN bisa dilakukan secara bertahap dengan menggandeng industri komponen ponsel di dalam negeri. Selain itu, Samsung juga membangun research and development (R&D) di Indonesia sehingga terjadi alih teknologi. (
Baca juga:
Samsung ingin bangun pabrik di Indonesia)
"Harapannya setelah Samsung, nanti ada merek-merek terkenal lainnya. Misal, Apple, agar impor ponsel terus turun," pungkasnya.(wn)