JAKARTA (IndoTelko) – Kecil-kecil cabe rawit. Kalimat ini yang pantas disematkan ke operator Tri Indonesia.
Bayangkan, dengan keterbatasan frekuensi yang dimilikinya, Tri Indonesia mampu melayani sepertiga dari trafik mobile data di Indonesia. Saat ini Tri hanya memiliki frekuensi 10 MHz di 1.800 MHz untuk 2G dan 10 MHz di 2,1 GHz untuk 3G
“Kami ini hanya kalah dari saudara tua (Telkomsel). Perlu diketahui bahwa Tri saat ini membawa trafik mobile data yang jumlahnya per hari 1.200-1.300 TB per hari,” ungkap Wakil Direktur Utama Tri Indonesia M. Danny Buldansyah dalam diskusi akhir tahun IndoTelko Forum, “4G, What’s Next” di Jakarta, Senin (7/12).
Dikatakannya, dalam melayani trafik data, perusahaan sudah memaksimalkan 10 MHz di 2,1 GHz dengan berbagai macam teknologi. “Kami butuh tambahan frekuensi agar bisa membawa trafik data lebih besar dan pelayanan lebih baik ke pelanggan. Pemerintah akan buka tender di 2,1 GHz tak lama lagi. Kita ikut dalam proses seleksi,” jelasnya.
Pada kesempatan sama, Menkominfo Rudiantara menjelaskan dalam menentukan operator yang berhak mendapatkan tambahan frekuensi 3G akan dilihat per kota mana yang membutuhkan. “Saya tak percaya kalau main klaim nasional. Kita lihat, misalnya di Surabaya, siapa paling butuh. Targetnya kuartal pertama sudah ketahuan siapa yang berhak mendapat tambahan frekuensi 3G,” tutupnya.
Dalam catatan, Tri Indonesia telah memperluas cakupan jaringan secara nasional, yang diperkuatoleh 37.676 unit BTS terdiri atas 17.069 BTS 3G dan 20.607 BTS 2G (per Q1 2015) yang telah LTE ready. (
Baca juga:
Posisi Tri di pasar seluler)
Sinyal Tri telah melayani 86% penduduk Indonesia, dinikmati oleh 54.8 juta pelanggannya (per Q1 2015) yang 52% diantaranya adalah pelanggan data bergerak. (
Baca juga:
Trafik Tri Indonesia)
Pemerintah tengah bersiap melelang dua blok (11 dan 12) frekuensi 3G tak lama lagi setelah sekian lama molor. Pemain seperti Telkomsel, Indosat, XL Axiata, juga menyatakan minat ikut dalam seleksi.
Harga per kanal diperkirakan masih di kisaran Rp 500 miliar layaknya tender beberapa tahun lalu. Blok 11 dan 12 di 2,1 GHz adalah warisan Axis pasca merger dengan XL. Tender dua blok ini sudah beberapa kali molor sejak tahun lalu. (
Baca juga:
Tender 3G)
Pada 2013 blok frekuensi 3G dengan susunan alokasi adalah blok 1 dan 2 diduduki Tri, Telkomsel (Blok 3, 4, 5), Indosat (Blok 6 dan 7), XL di blok 8, 9, dan 10.(id)