JAKARTA (IndoTelko) – Aksi tiga operator besar membuka interoperability (P2P Transfer) atau Layanan Pengiriman Uang Elektronik Lintas Operator ternyata
kurang diminati oleh para pelanggannya.
Ketiga operator itu adalah Telkomsel, Indosat, dan XL. Produk uang digital Telkomsel adalah Tcash, XL dengan XL Tunai, dan Indosat Dompetku. XL Tunai memiliki sekitar sejuta pelanggan, Dompetku sekitar 300 ribu pelanggan, sementara Tcash sudah menembus 14,5 juta pelanggan.
“Transaksi e-money lintas operator sejak dibuka Mei 2013 terus menunjukkan penurunan. Posisi terakhir itu per hari sekitar 30 ribu transaksi per hari,” ungkap Deputi Direktur Departemen Kebijakan dan Pengawasan Pembayaran Bank Indonesia Yura A Djalins kala menjadi pembicara di diskusi IndoTelko Forum: ”Collaborative & Incentives: a New Breakthrough for e-Money”, kemarin.
Diungkapkannya, transaksi ini sempat melejit kala dibuka pertama kali yakni menembus 350 ribu per hari, setelah itu konsisten menunjukkan kurva penurunan. “Sempat 60 ribu transaksi per hari, tetapi turun terus. Kami tahu ada beberapa kendala di operator, salah satu alasannya masalah Know Your Customer (KYC) yang dianggap memperlambat adopsi,” ungkapnya.
Kendala
Vice President Payment & Banking Telkomsel Raden Andi Kartiko Utomo mengungkapkan, dibutuhkannya edukasi massif dari ketiga pemain untuk menggenjot transaksi lintas operator ini.
“Kuncinya memang di edukasi. Tetapi secara regulasi kami memang ada kendala masalah nomor harus diregistrasikan, terus masalah cash in dimana agen harus berbadan hukum. Orang banyak yang ingin cash in dan out, tetapi lokasinya terbatas kalau berbadan hukum,” ungkapnya.
Ditambahkannya, operator pun meminta agar para pemain perbankan bisa membuka sistem Over The Air (OTA) untuk cash in melalui ATM.”Kalau ini dipermudah, orang bisa banyak P2P transfer,” jelasnya.
Chief of Digital Services XL Axiata Dian Siswarini mengakui adanya aturan Bank Indonesia dimana transaksi e-money harus melalui agen berbadan hukum menyebabkan berkurangnya transaksi.
“Kami ajukan sinergi bank dan telco untuk pemanfaatan infrastruktur di ATM dan agen pulsa agar bisa mendorong transaksi. Untuk masalah registrasi sebaiknya melalui elektronik dan tak harus secara fisik,” katanya.
Untuk diketahui, transaksi e-money di Indonesia di April lalu sekitar Rp 7,7 miliar per hari denganjumlah pemakai sudah mencapai 30,4 juta. Pemain Telco hanya kebagian sekitar Rp 200 juta - Rp 300 juta per hari.(id)