YOGYAKARTA (IndoTelko) – PT XL Axiata Tbk (XL) buka-bukaan perihal aksi korporasinya membentuk perusahan patungan (Joint Venture/JV) dengan Indosat Ooredoo, belum lama ini.
“Nama dari JV itu adalah PT One Indonesia Sinergy (OIS). Tadinya mau dikasih nama IOS, tapi mirip platform Apple, jadinya OIS saja. CEO-nya dari XL, Dion Pius Jefferson, sementara direktur lainnya dari Indosat, Fahmi Pahlevi Aripudin,” ungkap Presiden Direktur XL Axiata Dian Siswarini disela-sela uji jaringan di Yogyakarta, Rabu (11/5) malam.
Diungkapkannya, perusahaan patungan tersebut tugas utamanya akan memberikan jasa konsultasi ke operator yang mengarah ke kerjasama jaringan. Lingkup pekerjaan berupa planning, desain network, dan monitoring implementasi.
Bentuk kerjasama jaringan bisa berupa membangun bersama (co-build), joint construction, network sharing, dan lainnya. (
Baca juga: J
V milik Indosat dan XL)
“Nanti mereka bikin kajian idealnya kerjasama jaringan dalam bentuk apa, drawback-nya, keuntungannya, dan alternative yang bisa dilakukan. Tahap awal untuk Indosat dan XL, nanti terbuka untuk kerjasama dengan operator lain,” katanya.
Dijelaskannya, alasan perseroan memilih Indosat untuk bekerjasama adalah karena dari sisi skala ekonomi mendekati dan kemungkinan sinergi lebih besar dari sisi spektrum, dan lainnya.
“Jarang itu nomor satu kerjasama dengan nomor tiga. Bisa dominan di pasar. Apalagi nomor satu kan sudah dominan juga,” kilahnya.
Belum Merger
Ketika disinggung pembentukan merger sebagai langkah awal mergernya antara XL dan Indosat, Dian menegaskan, sejauh ini belum ada diskusi ke arah penyatuan organisasi antara pemain nomor dua dan tiga di industry seluler nasional itu.
“Merger belum diagendakan. Scope dari JV masih seperti yang saya paparkan di atas. Agenda bicara Fixed Mobile Convergence dengan memanfaatkan Fiber To The Home (FTTH) GIG milik Indosat saja tak dibahas. Ini murni konsultasi untuk kerjasama jaringan,” tegasnya.
Sebelumnya, kedua perusahaan sepakat membentuk JV modal dasar sekitar Rp 10,002 miliar, modal ditempatkan Rp 2,502 miliar, dan modal disetor Rp 2,502 miliar.
Masing-masing perusahaan akan mengambil 1.251 lembar saham yang mewakili 50% kepemilikan. Nilai 50% kepemilikan itu sekitar Rp 1,251 miliar.
Selama ini Indosat dan XL memang telah banyak menggarap kerjasama jaringan mulai dari pembangunan serat optik hingga network sharing di 4G.(dn)