JAKARTA (IndoTelko) – Tren penggabungan usaha sepertinya tengah melanda industri telekomunikasi Indonesia.
Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengungkapkan, tak hanya di frekuensi 800 MHz para pemainnya yang berkonsolidasi. Di 2,3 GHz yang menjajakan layanan Broadband Wireless Access (BWA) hal sama juga terjadi.
“Setahu saya First Media dan Internux juga tengah mengkaji penggabungan usaha,” ungkap Dirjen Sumber Daya Perangkat Pos Informatika Kementerian Kominfo Muhammad Budi Setiawan, kemarin.
Dikatakannya, para pemain di frekuensi 2,3 GHz yang masih aktif selain keduanya adalah Berca Hardaya Perkasa, Telkom, IM2, dan Jasnita. “Masih jalan dengan WiMAX adalah Berca. Telkom dan IM2 masinh menunggu perkembangan. Selain itu akan ada Smartfren nanti di 2,3 GHz ,” katanya.
Menurutnya, konsolidasi yang terus terjadi di pemain telekomunikasi nasional hal yang bagus. “Kita memang maunya postur pemain simpel. Nanti sepertinya hanya ada 4 pemain GSM, satu pemain CDMA tersisa yakni Smartfren, dan beberapa di 2,3 GHz,” katanya.
Dalam catatan, empat pemain GSM yang tersisa sepertinya Telkomsel, XL Axiata, Indosat, dan Tri Indonesia. Satu pemain CDMA yakni Smartfren, namun akan bermain di TDD LTE untuk frekuensi 2,3 GHz dan FDD LTE untuk 800 MHz.
Sebelumnya, Internux yang dikenal sebagai pemilik merek dagang Bolt memang menjalin kerjsama dengan First Media dimana tertuang dalam
Strategic Alliance Agreement (SAA) yang ditandatangani keduanya pada 23 Oktober 2013.
Bolt sudah
memiliki 650 ribu pelanggan, sementara First Media akan menggelar TDD LTE jelang tutup tahun 2014.(id)