JAKARTA (IndoTelko) – Samsung Electronics dikabarkan membatalkan niatnya untuk membangun pabrik ponsel di Indonesia dan lebih memilih Vietnam atau China sebagai basis produksinya untuk perangkat tersebut.
“Sepertinya akhirnya Samsung memilih Vietnam atau China,” ungkap Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat, kemarin.
Sekadar diketahui, sejak adanya Permendag RI Nomor 82/M-DAG/PER/12/2012 tentang Ketentuan Impor Telepon Seluler, Komputer Genggam (Handled), dan Komputer Tablet, Samsung Electronics Indonesia dikabarkan mulai kedodoran.
Pasalnya, perseroan selama ini mengandalkan impor ponsel ke pasar Indonesia, berbeda dengan produk elektronik lainnya yang diproduksi di negeri ini oleh pabrikan asal Korea Selatan itu. Selama ini Samsung sudah mempunyai pabrik di Indonesia, tetapi untuk produk consumer electronics.
Sedangkan untuk produk ponsel dan tablet masih diimpor dari pabrik Samsung di Vietnam. Selama ini Samsung hanya mengimpor produk ponsel ke Indonesia. Pada tahun lalu nilainya mencapai US$ 1,2 miliar atau setara Rp 11,65 triliun.
Angka itu setara dengan 30% dari total impor ponsel ke Indonesia. Nilai impor ponsel di Indonesia diestimasi mencapai US$ 4,5 miliar atau setara Rp 43,6 triliun.
Direktur Jenderal Kerjasama Industri Internasional (TPPI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Agus Tjahajana mengaku tidak tahu alasan Samsung memilih Vietnam. “Tapi, saya kira sama saja seperti BlackBerry yang memilih Malaysia,” kata Agus.
Alhasil, dengan batalnya Samsung menjadikan Indonesia basis produksi ponsel, harapan tinggal pada Foxconn yang berjanji akan memulai investasi pada 2014 mendatang.
Nilai investasi yang digelontorkan Foxconn senilai US$ 5 miliar-10 miliar yang akan dilakukan secara bertahap untuk kurun waktu 10 tahun. Investasi itu untuk membangun pabrik yang akan memproduksi 3 juta unit gadget.(ak)