Dian Siswarini (DOK)
Dian Siswarini saat ini menjadi satu-satunya wanita yang menempati posisi direksi di operator telekomunikasi Indonesia.
Ibu tiga anak ini menduduki posisi Director/Chief of Digital Services di PT XL Axiata Tbk (XL). Posisi direksi berhasil di duduki wanita yang akrab disapa DS ini kala berusia 39 tahun yakni sebagai Direktur Network XL pada 2007 silam.
DS telah malang melintang di XL sejak perusahaan ini berdiri. Jebolan Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1991 ini bergabung di XL mulai 1996, dan menjabat sebagai Manager Radio Network Design Engineering serta posisi penting lainnya di Departemen Network dan Engineering, jabatannya yang terakhir sebelum didapuk sebagai direksi adalah Vice President Network Planning & Development XL.
IndoTelko berkesempatan berbincang santai dengan wanita murah senyum ini usai menjadi pembicara di seminar "Ready or Not, BYOD is Here" yang digagas Indonesia Cloud Forum di Jakarta, belum lama ini.
Berikut kutipannya:
Sekarang Anda fokus di Digital Services?
Ya, sekarang saya fokus mengurus bisnis digital dari XL. Belajar dan implementasi bisnis digital, jaringan sudah ada yang urus. Sangat menantang dan membuat kita terus belajar
Bagaimana Digital services di XL?
Digital Services ini untuk meningkatkan value dari korporasi. Jadi, jangan lihat omzet yang dihasilkan oleh layanan ini. Seperti bisnis internet lainnya, harus dilihat di masa depan value yang datang.
XL sudah menjalankan Bring Your Own Device (BYOD)?
Untuk beberapa aplikasi dan jenis pekerjaan sudah. Saya sendiri lebih banyak bekerja itu di jalan. Misalnya cek email masuk dan lainnya. Bagi saya BYOD ini bagus karena bisa membuat hidup lebih seimbang antara bekerja dengan waktu sosial.
Menurut Anda BYOD memang harus diadopsi korporasi?
Jika melihat penetrasi perangkat bergerak, rasanya memang tak bisa dielakkan. Lebih baik BYOD ini dilegalkan ketimbang karyawan sembunyi-sembunyi menggunakan perangkat sendiri bekerja. Itu kan bahaya di level security. Kalau semua sudah ada standar keamanan, kan lebih enak bagi kedua belah pihak
XL juga akan menggarap pasar BYOD?
Kebetulan di acara seminar ini kami soft launch XL BYOD. Produk ini bisa meningkatkan produktivitas kerja dan menghadirkan efisiensi biaya bagi korporasi Kita menggandeng PT Radinka Anugra untuk mitra aplikasi.Kami nantinya akan mengintegrasikan dengan sistem korporasi yang mengadopsi BYOD. Ini untuk memberikan jaminan security bagi korporasi.
Salah satu yang diminta pekerja untuk implementasi BYOD masalah kapasitas akses data unlimited
Nah, itu susah bagi operator. Kami tahu penggunaan jasa data di Indonesia itu masih rendah, hanya sekitar 200 Mbps per bulan. BYOD ini bisa menjadi salah satu alasan untuk meningkatkan penggunaan data. Masalahnya, kalau diberikan unlimited itu hanya digunakan 5%-10% pengguna dan cenderung abuser ke jaringan. Trafik bisa dikuasai 50% oleh kelompok ini. Harus ada solusi yang menyenangkan bagi semua pihak.(id)