JAKARTA (IndoTelko) – Internet of Things (IoT) mulai menjaditopik hangat di industri Halo-halo Indonesia seiring masuknya era Revolusi Industri 4.0.
Kementrian Perindustrian menyatakan IoT menjadi salah satu elemen penting untuk mendukung roadmap
Making Indonesia 4.0.
Bahkan, McKinsey menyatakan salah satu faktor pendukung utama masuknya perusahaan ke ranah digitalisasi adalah IoT.
Dalam riset yang dilakukan McKinsey diperkirakan potensi dampak ekonomi pabrik-pabrik akan naik hingga US$3,7 triliun per tahun pada 2025, terutama dari peningkatan produktivitas.
Besarnya potensi yang dijanjikan IoT membuat banyak perusahaan melirik teknologi ini, termasuk PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).
Emiten dengan kode saham TBIG ini dikenal sebagai penyedia menara telekomunikasi dan banyak bermain di bisnis infrastruktur untuk operator Halo-halo.
Bagaimana Tower Bersama menghadapi era industri 4.0? IndoTelko berkesempatan mewawancarai Division Head Digital Service Tower Bersama Group Nia Kurnianingsih belum lama ini. Berikut kutipannya:
Bagaimana pandangan Tower Bersama tentang Revolusi Industri 4.0?
Menurut kami, saat ini Indonesia berada dalam koridor yang tepat untuk menghadapi Industri 4.0. Kementerian Perindustrian sudah melakukan inisiasi dengan Making Indonesia 4.0 yang kemudian diorkestrakan dengan berbagai industri seperti Kementrian Kominfo dan bidang lain yang terkait. Dari sisi trend, Industri 4.0 telah diturunkan penerapannya, contohnya dalam bidang smart city 4.0, atau transportasi 4.0. Saat ini semua pihak dan pemangku kepentingan menunjukkan partisipasinya, baik dari sisi pemerintah, swasta, maupun komunitas, semua pihak aktif dalam memberikan masukan untuk memajukan industri 4.0.
Tower Bersama sudah memiliki rencana mengambil peran untuk Industri 4.0?
Posisi kami disini adalah sebagai penyedia infrastruktur telekomunikasi, dan visi kami adalah sebagai penyedia terdepan untuk layanan dan solusi yang terkait dengan industri dan infrastruktur telekomunikasi.
Bila kita bicara mengenai industri 4.0, komponen yang masuk di dalamnya antara lain automasi, connectivity, machine learning, Artificial Intelligence dan IoT, dimana untuk hal-hal tersebut membutuhkan akses data/konektivitas melalui teknologi selular atau teknologi lainnya.
Kami sebagai penyedia infrastruktur memiliki kontribusi dalam menyediakan connectivity untuk mendukung teknologi Industri 4.0.
Apa Tower Bersama sudah memanfaatkan solusi terkait Industri 4.0?
Dalam hal melakukan akuisisi kawasan atau daerah, hal yang menjadi point utama kami adalah mengakuisisi lokasi/kawasan yang strategis. Saat ini kami telah melakukan kerjasama seperti transportation hub contohnya adalah MRT atau di bandara, Kawasan Ekonomi Khusus/ cluster
Bila sebelumnya kami hanya menyediakan infrastruktur telekomunikasi saja, kedepannya kami melihat bahwa
on top of infrastruktur telekomunikasi yang kami miliki dan bangun, kami dapat memberikan layanan/ solusi tambahan seperti penempatan sensor-sensor ataupun CCTV. Layanan/ solusi tambahan tersebut dapat memberikan
benefitlebih seperti
auto mission,
predictive analiticyang tentunya dapat memberikan nilai tambah kepada kami ataupun mitra kami .
Selain memberikan nilai tambah, layanan/ solusi tambahan tersebut dapat membantu memecahkan permasalahan sosial di area/ kawasan dimana Infrastruktur kami ditempatkan. Contoh, untuk penanganan isu sampah, kalau di infrastruktur kami dapat dipasangi CCTV/sensor yang mampu mendeteksi kapasitas sampah, ini dapat membantu mitra kami dalam meningkatkan kebersihan pada lokasi/kawasan tersebut.
Kesimpulannya, posisi kami adalah enabling dari sisi device, penyedia infrastruktur untuk penempatan sensor, dan dapat juga untuk mensupport platform yang terintegrasi dengan monitoring sistem yang kami miliki.
Apakah semua teknologi yang ada di Industri 4.0 bisa dijalankan bagi perusahaan seperti Tower Bersama?
Dalam hal penerapan teknologi, tentunya kami harus memilah teknologi mana yang paling relevan dan tepat guna terhadap
core business kami yaitu infrastruktur telekomunikasi
.
Terkait dengan penerapan Industri 4.0 ini, kami menyadari bahwa tidak akan mudah di awal, dibutuhkan suatu trasformasi baik dari sisi
mindset, culture dan investasi di awal dari berbagai macam lini.
Diperlukannya waktu ekstra dalam proses adaptasi dengan Indstri 4.0, karena bila bicara mengenai Indstri 4.0 hal tersebut sudah didefinisikan sejak tahun 2011. Hal yang mendasar disini adalah kemampuan dari semua pihak untuk berubah “
change or die” .
Salah satu negara yang berhasil melakukan penerapan Industri 4.0 dalam hal IoT adalah Tiongkok.
Key Success Factordari berhasilnya IoT disana adalah kolaborasi antara pemerintah, asosiasi, dan antara pengembang platform, mereka bisa melakukan kolaborasi yang menghasilkan industri yang sehat. Semua pihak dan stakeholder bertransformasi dalam hal
mindset dan
culture untuk melakukan kolaborasi dan partnership. Hal tersebut juga sangat didukung oleh pemerintah yang berperan dalam memberikan insentif kepada inisiator IoT.
Kami sangat yakin dan optimis bahwa Indonesia akan berhasil, namun dibutuhkan sinergi antara semua stake holder yang ada di Indonesia. Semuanya harus bergandengan tangan dan tidak dapat jalan sendiri-sendiri. Disini kami melihat pentingnya dari sisi media, komunitas, yang memang dapat menggandeng semua stake holder sehingga bisa mencapai sebuah tujuan yang sama.
Kira-kira prediksi dari Tower Bersama kapan Industri 4.0 akan booming di Indonesia?
Kalau menurut pandangan kami, Industri 4.0 akan mulai dirasakan manfaatnya 3-4 tahun ke depan. Bila bicara dari sisi inisiasi, sebetulnya disisi internal kami sudah mulai melakukan automasi dan location detection sejak tahun 2012.
Hal ini kami terapkan kedalam
operational maintenanceterhadap
network monitoring perangkat aktif yaitu fiber optik. Di site-site tersebut kita juga memasang sensor-sensor yang dapat mendeteksi kondisi-kondisi dan
environmentdi site tersebut. Efisiensi dan
predictive dapat kita lakukan dengan mudah apabila kita memiliki informasi yang akurat mengenai site-site kita. Untuk
Corrective Maintenance juga dapat dilakukan dengan efektif dan efisien. Semua solusi dilakukan sesuai dengan permasalahan yang dihadapi.
Proses pemahaman mengenai pentingnya inisiasi untuk mengahadapi Industri 4.0 memang tidak akan mudah. Kata kuncinya adalah “kolaborasi” antar pemangku kepentingan, proses dan tingkat keberhasilan dari efisiensi Industri 4.0 akan lebih cepat dirasakan dan akan memberikan dampak bagi kemajuan industri di Indonesia. (sg)