JAKARTA (IndoTelko) - PT Link Net Tbk melalui brand Link Net Enterprise terus melakukan inovasi dan sinergi dalam menjawab berbagai kebutuhan pelanggan enterprise. Kali ini, Link Net Enterprise berkolaborasi dengan Hypernet Technologies dalam menghadirkan solusi inovatif guna mendukung transformasi digital pelanggan korporasi dari berbagai sektor industri di Indonesia.
Dikatakan Chief Enterprise Business Officer PT Link Net Tbk, Agung Satya Wiguna, ada beberapa faktor penting untuk mencapai kesuksesan transformasi digital di antaranya adalah berkolaborasi dengan mitra yang memiliki visi dan kompetensi yang sejalan dan dapat saling melengkapi satu sama lain.
"Penting bagi kami menjalin kemitraan strategis dengan partner yang memiliki semangat dan komitmen yang selaras dalam mendukung akselerasi ekosistem digital nasional khususnya para pelanggan enterprise di Indonesia. Melalui sinergi dengan Hypernet Technologies, kami ingin memberikan dukungan solid dan solutif bagi setiap kebutuhan pelanggan dalam bertransformasi. Sinergi ini pun semakin mengukuhkan komitmen Link Net Enterprise dalam menempatkan kepercayaan pelanggan sebagai prioritas utama," ujarnya.
Transformasi digital saat ini bukan lagi menjadi sebuah keinginan tapi kebutuhan setiap bisnis dan organisasi di Indonesia agar dapat terus beroperasi dan bertumbuh. Dalam implementasinya, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Bidang Maritim, Investasi, dan Luar Negeri, Shinta Kamdani mengungkapkan tantangan yang dapat muncul dalam transformasi digital di antaranya adalah kesenjangan infrastruktur dan kesiapan pelaku industri dan masyarakat penggunanya.
Berdasarkan riset bertajuk "Transformasi Digital Sektor Publik di Indonesia: Tantangan Terkini" kolaborasi antara Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Asosiasi Cloud Computing Indonesia (ACCI), serta Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (Fasilkom UI) juga menyebut beberapa tantangan lainnya seperti kuantitas dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), integrasi sistem dan layanan, isu keamanan dan perlindungan privasi serta resistensi organisasi.
Sementara, CEO Hypernet Technologies Sudianto Oei mengatakan, melalui kesamaan misi untuk terus memperluas portofolio layanan kepada pelanggan korporasi dalam memajukan layanan telekomunikasi nasional yang berfokus pada akselerasi pertumbuhan ekosistem digital, Hypernet Technologies ingin memberikan produk-produk yang lebih inovatif dan dapat disesuaikan dengan bisnis masing-masing pelanggan.
"Berbekal lebih dari 15 tahun pengalaman sebagai Managed Service Provider (MSP) serta dukungan infrastruktur jaringan dan konektivitas andal Link Net Enterprise, kami optimis para pelanggan korporasi akan semakin tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada dan mencapai kesuksesan transformasi digital," tambahnya.
Sinergi Link Net Enterprise dan Hypernet Technologies menghadirkan produk kolaborasi yaitu LYFT (Link Net Hypernet Future Technologies) dengan tagline ‘Faster, Safer, Reliable", yang dituangkan dalam bentuk solusi teknologi untuk kemudahan serta keamanan pengelolaan jaringan secara fleksibel, dengan memanfaatkan software dan fungsi kontrol terpusat. Sehingga, para pelanggan enterprise mampu mengelola jaringan antar cabang secara terpusat dan memonitor semua traffic secara mudah dan tetap aman.
Solusi ini juga memungkinkan para pelanggan enterprise dapat melakukan pengiriman data dalam jumlah besar secara bersamaan dengan minim gangguan, dan dengan tingkat keamanan yang tinggi, membuka peluang bagi perusahaan untuk memperluas area jaringannya dan meningkatkan kinerja teknologi cerdas yang digunakan, bahkan mampu mendukung efisiensi biaya infrastruktur IT.
Agung menjelaskan, untuk saat ini, solusi teknologi ini akan ia fokuskan lebih dulu untuk mendukung digitalisasi bisnis sektor finansial. Namun, tidak menutup kemungkinan pemanfaatannya akan diakselerasi dan diperluas ke sektor industri lainnya. "Secara kontinu, kami akan terus mengembangkan kemitraan dan berinovasi melalui teknologi untuk mendukung kebutuhan transformasi digital ke lebih banyak lagi sektor industri di Indonesia," katanya. (mas)