JAKARTA (indotelko) – PT Indosat Tbk (Indosat) diperkirakan hanya menyerap sekitar 56% dari total belanja modal 2012 sebesar Rp 6,5 triliun dan berencana mengalihkan sisa dana tersebut untuk 2013.
“Kami pada tahun depan mengalokasikan belanja modal sekitar Rp 7,6 triliun atau US$ 800 juta. Kita akan manfaatkan sisa sekitar US$ 300 juta yang ada di 2012 untuk tahun depan. Tahun 2012 kita hanya menyerap belanja modal US$ 500 juta ," ungkap Presiden Direktur Indosat Alexander Rusli, usai meluncurkan iPhone5 di Jakarta, Jumat, (14/12).
Berdasarkan catatan, Indosat hingga semester I-2012 telah merealisasikan belanja modal sebesar Rp 3,17 triliun yang banyak dialokasikan untuk memperkuat layanan data. Adapun total belanja modal anak usaha Qatar Telecom ini hingga akhir 2012 sekitar Rp 6.5 triliun.
Diungkapkan Alex, pendanaan dari belanja modal 2013 akan diperoleh dari internal kas perseroan.
“Free Cash Flow kita mulai bagus. Kita akan ambil dari situ,” jelasnya.
Di kuartal tiga 2012, Indosat berhasil membukukan laba bersih meningkat menjadi sebesar Rp 1,63 triliun atau meningkat 55,5% dibanding tahun sebelumnya.
Perusahaan juga berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 7,6 % menjadi Rp 16,51 triliun. Free cash flow meningkat 111,1% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, menjadi sebesar Rp 4,75 triliun.
Langkah lain yang disiapkan Alex adalah menjajaki pelepasan kepemilikan 5% saham Indosat di PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).
"Kita siap lepas saham di TBIG jika itu bisa membantu pemodalan dan pembayaran hutang dari Indosat," kata Alex.
Diungkapkannya, tujuan melepas saham di TBIG adalah untuk memperkuat struktur pemodalan dan membantu untuk merestrukturisasi hutang perusahaan.
Penggunaan
Lebih lanjut dijelaskan Alex, penggunaan belanja modal tahun 2013 yang mencapai US$ 800 juta , sebesar 80% digunakan untuk membiayai pengembangan infrastruktur, sisanya 20 persen untuk pengembangan fitur-fitur layanan Indosat.
Ditambahkan Alex, Indosat saat ini sedang melakukan modernisasi jaringan yang rampung pada kuartal I dan II tahun 2013.
Modernisasi jaringan di sejumlah wilayah bertujuan untuk meningkatkan kapasitas untuk menampung jumlah pelanggan Indosat yang akan bertambah, selain juga merapatkan coverage di jaringan layanan seluler 3G.
Dengan begitu, setiap satu BTS Indosat nantinya bisa mengcover semua frekuensi mulai dari 900MHz, 1800MHz, 1900 MHZ,dan 2,1 GHz.
Vendor yang ditunjuk adalah Huawei, Nokia Siemens dan Ericsson. Indosat melakukan modernisasi jaringan di sejumlah wilayah meliputi Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Nusantenggara, serta menyusul di wilayah Sumatera.
“Modernisasi jaringan diharapkan dapat mendorong peningkatna jumlah pelanggan Indosat. Tahun 2013, kami perkirakan ada pertambahan pelanggan berkisar 7-8%, sedikit lebih tinggi dari perkiraan industri yang berkisar 6-7%,” katanya.
Sedangkan pada tahun ini jumlah pelanggan Indosat akan menembus angka 55 juta nomor. Hal ini berarti Indosat akan bersiap menghapus sekitar 500 ribu nomor tak produktif yang ada di kuartal III-2012. Pasalnya di periode itu Indosat sudah memiliki 55,5 juta nomor.
Secara terpisah, Direktur Indonesia ICT Institute Heru Sutadi menilai tidak maksimalnya penyerapan belanja modal Indosat berkaitan dengan penggelaran jaringan 3G di 900 MHz yang baru maksimal mulai kuartal I-2013.
“Faktor lain yang menjadikan penyerapan tak optimal bisa jadi karena persetujuan besaran dari pemegang saham utama terlalu lama, sehingga proses pengadaan terlambat,” katanya. (id)