JAKARTA (IndoTelko) – The King is Back. Kalimat ini pantas diucapkan untuk kinerja PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) selama 2012.
Ya, Raja telah kembali. Telkom kembali menjadi raja sesungguhnya di industri telekomunikasi Indonesia.
Simak kinerja dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini selama 2012. Keuntungan yang dibukukan sebesar Rp 12,85 triliun selama 2012 atau naik 17,2% dibandingkan 2011 sebesar Rp 10,97 triliun.
Ini adalah pertama kalinya Telkom kembali merasakan pertumbuhan bottom line dalam kondisi dobel digit setelah selama beberapa tahun belakangan hanya bisa tumbuh tipis.
Bahkan di industri, kinerja bottom line Telkom adalah yang paling bagus jika dibandingkan dengan Indosat yang labanya justru anjlok 52,5% atau XL turun tipis 2% di 2012
Direktur Utama Telkom Arief Yahya mengungkapkan, keuntungan Telkom selama 2012 ditopang oleh pendapatan sebesar Rp 77,14 triliun atau naik 8,3% dibandingkan 2011 sebesar Rp 71,25 triliun.
“Kita tumbuh di atas ekspektasi pasar yang tadinya memprediksi hanya 7,6% untuk pendapatan. Ini sungguh luar biasa ,” ungkap Direktur Utama Telkom Arief Yahya saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) manajemen Telkom dan Telkomsel dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Rabu (6/3).
Diungkapkannya, Telkomsel menjadi penopang utama dari kinerja perseroan dimana berkontribusi 70% bagi total omzet.
Telkomsel selama 2012 mendapatkan pendapatan sebesar Rp 54,53 triliun atau naik 12% dibandingkan 2011 sebesar Rp 48,73 triliun. Perolehan itu diatas harapan pasar yang memprediksi Telkomsel tumbuh 10,6% pendapatannya.
Keuntungan yang diraih perseroan selama 2012 sebesar Rp 15,72 triliun atau naik 23% dibandingkan 2011 sebesar Rp 12,82 triliun. EBITDA pada 2012 mencapai Rp 30,56 triliun atau naik 11% dibandingkan 2011 sebesar Rp 27,55 triliun. Aset dari penguasa seluler ini mencapai Rp 62,92 triliun atau naik 7% dibandingkan 2011 sebesar Rp 58,72 triliun.
Hal yang membanggakan adalah untuk pertama kalinya sejak enam tahun lalu bisnis fixed line Telkom mengalami pertumbuhan pendapatan positif sebesar 0,2% ditopang trafik contact center.
Jika dilihat dari Info Memo laporan Keuangan Telkom 2012, tercatat bisnis Fixed Line voice (Fixed wireless dan Fixed wireline) membukukan pendapatan Rp 10,66 triliun atau turun 8,2% dibandingkan 2011 sebesar Rp 11,619 triliun. Penurunan ini justru dipicu oleh turunnya pendapatan fixed wireless sebesar 4,4% karena banyaknya Flexi kehilangan pelanggan prabayar.
Bisnis Teknologi Informasi dan Internet dari Telkom terus menunjukkan pertumbuhan dimana mendapatkan pendapatan selama 2012 sebesar Rp 27,6 triliun atau naik 15,5% dibandingkan 2011 sebesar Rp 23,92 triliun.
Jasa andalan Telkom untuk fixed broadband, Speedy berhasil mendapatkan pendapatan sebesar Rp 4.2 triliun atau tumbuh 5,7% dibandingkan 2011. Penopang di bisnis broadband tetap mobile broadband dari Telkomsel.
Untuk Earning Before Interest Tax Depreciation and Amortization (EBITDA) pada 2012 mencapai Rp 39,76 triliun atau naik 8,8% dibandingkan 2011 sebesar Rp 36,56 triliun. Aset dari BUMN ini mencapai Rp 111,37 triliun atau naik 8,1% dibandingkan 2011 sebesar Rp 103,05 triliun. EBITDA margin selama 2012 sebesar 51.5%.
Kinerja yang positif selama 2012 menjadikan kontribusi ke negara menjadi Rp21,36 triliun naik 8% dibandingkan 2011 sebesar Rp 19,78 triliun.
“Hal lain yang menggembirakan adalah mulai 1 Maret 2013 saham Telkom menembus Rp 10 ribu dan terus menunjukkan pertumbuhan 54% sejak Desember 2011. Saat ini nilai kapitalisasi pasar Telkom menembus Rp 223.78 triliun,” kata Pria yang akrab disapa AY itu.(id)