JAKARTA (IndoTelko) – PT Astra Graphia Tbk (ASGR) membagikan dividen sekitar Rp 102,6 miliar atau 60% dari laba bersih tahun buku 2012 sebesar Rp 171 miliar.
Corporate Secretary Astra Graphia Susy H. Widjaja menjelaskan, secara nilai dividen tahun ini naik sebesar 23% dibanding tahun sebelumnya, yaitu dari Rp 62 menjadi Rp 76 per saham.
“Hal ini dimungkinkan karena pencapaian laba bersih naik 23% dari periode sebelumnya menjadi Rp 171 miliar. Nilai dividen sebesar Rp 76 per lembar saham sudah termasuk dividen interim sebesar Rp 15 yang sudah dibayarkan pada November tahun lalu. Sisanya sebesar Rp 61 akan dibayarkan pada 28 Mei 2013,” katanya.
Diungkapkannya, perseroan juga mengalami perubahan susunan pengurus sehubungan dengan pengunduran diri dari Angky Tisnadisastra dari jabatannya sebagai Presiden Komisaris dan Jusuf Darwin Salim dari jabatannya sebagai Direktur Astragraphia.
Saat ini susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Astragraphia selengkapnya menjadi Presiden Komisaris Paulus Bambang Widjanarko E.S. Komisaris terdiri dari Gunawan Geniusahardja, dan Inget Sembiring,
Sedangkan Presiden Direktur adalah Lukito Dewandaya, dibantu para direktur Herrijadi Halim, Michael Alexander R. Roring, Lim Eng Poh (Calvin Lim), dan Arifin Pranoto.
Belanja Modal
Direktur Keuangan Astra Graphia, Calvin Lim mengungkapkan, perseroan pada tahun ini mengalokasikan belanja modal sebesar kurang lebih Rp 300 miliar guna mendukung ekspansi."Pendanaan dari kas internal dan pinjaman perbankan masih ada Rp 500 miliar dari 7 bank swasta dan luar negeri," katanya.
Diungkapkannya, perseroan membidik pertumbuhan pendapatan 20% tahun ini. Guna mencapai target itu, perseroan akan mengoptimalkan 29 kantor cabang dan 81 titik layanan yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Selain itu, Astra Graphia juga memfokuskan pelayanan produk yang sudah ada dan membuat produk layanan baru. Salah satunya adalah fasilitas BBM Money fase kedua yang akan memiliki fitur baru, seperti pembayaran kartu kredit dan listrik, juga cash-out.
Untuk tahun ini, perseroan juga akan mengembangkan bisnis teknologi informasi dari dua bisnis utama perusahaan, yakni solusi dokumen dan teknologi informasi. "Pertumbuhan di IT akan lebih besar dari sebelumnya 45 persen menjadi 50 persen," kata Calvin.
Sekadar catatan, selama periode 2008-2012 perseroan berhasil meraih Compound Annual Growth Rate (CAGR) untuk pendapatan sebesar 19%.
Tercatat, pada 2008 pendapatan yang diraih sebesar Rp 1,028 triliun, 2009 (Rp 1,335 triliun), 2010 (Rp 1,566 triliun) 2011 (Rp 1,725 triliun), dan 2012 (Rp 2,064 triliun).
Sedangkan CAGR untuk laba bersih periode 2008-2012 sebesar 29%. Pada 2008 laba bersih dibukukan Rp 62 miliar, 2009 (Rp 67 miliar), 2010 (Rp 118 miliar), 2011 (Rp 139 miliar), dan 2012 (Rp 171 miliar).(ak)