JAKARTA (IndoTelko) – Produk BlackBerry Q10 diprediksi masuk ke pasar Indonesia mulai pertengahan atau akhir Juni 2013.
“BlackBerry Q10 kisaran masuknya di periode itu. Soalnya ada aturan importasi gadget terbaru sehingga produk yang mau masuk Indonesia lebih ketat. Sama dengan BlackBerry Z10, kemarin Indonesia juga telat masuknya,” ungkap Director & Chief Commercial Officer Indosat Erik Meijer kepada IndoTelko, Jumat (10/5).
Diprediksinya, untuk kisaran harga yang dilepas tak akan beda jauh dengan BlackBerry Z10. “Rentang harganya sama dikisaran Rp 6,5 juta karena ini produk premium. Saya optimistis produk ini lebih diterima pasar karena ada QWERTY. Masyarakat kita kan sukanya messaging,” katanya.
Diungkapkannya, Indosat tengah menggodok kampanye pemasaran untuk BlackBerry Q10 agar masyarakat lebih teredukasi. “Kita mau ulang kisah sukses membangun buzzing seperti di Z10 kemarin. Ini juga kenang-kenangan sebelum saya pindah ke Garuda,” kata Pria yang akan menjabat Direktur Komersial di Garuda Indonesia itu pada Juni mendatang.
Sekadar diketahui, BlackBerry Z10 masuk ke Indonesia telat dimana peluncuran global pada Januari 2013 terkendala adanya aturan baru terkait importasi gadget.
Dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 82 Tahun 2012 tentang Ketentuan Impor Telepon Seluler, Komputer Genggam dan Komputer Tablet dinyatakan impor barang-barang tersebut kini hanya bisa dilakukan melalui Importir Terdaftar (IT) yang sudah mendapatkan Persetujuan Impor (PI) dari Kemendag, dan telah mengantongi Tanda Pendaftaran Produk (TPP) Impor dari Kementerian Perindustrian.
Selain itu, pemegang IT telepon selular, handheld, dan komputer tablet hanya bisa menjual barang yang diimpornya melalui distributor, tidak bisa langsung ke pembeli eceran (retailer).
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) pun tengah menyiapkan revisi Peraturan Menteri (Permen) No.29/2008 tentang Sertifikasi Alat dan Perangkat Komunikasi, khususnya mengenai pengetatan verifikasi kesesuaian international mobile identity number (IMEI) seusai keluarnya aturan terbaru dari Kemendag itu.
Melalui revisi Permenkominfo ini, importir terlebih dahulu harus melampirkan surat dari GSM Association yang berisi nomor IMEI ponsel yang akan masuk ke RI.
Jika produk tak lolos uji tipe dan IMEI tak terdaftar di Kemenkominfo, produk tersebut dikategorikan ilegal.
Namun, di sentra-sentra ponsel BlackBerry Q10 telah tersedia walau penjualannya masih sembunyi-sembunyi. BlackBerry Q10 sendiri banyak diprediksi analis mampu mengangkat penjualan keseluruhan dari BlackBerry seiring tipe Z10 yang menurun pamornya di beberapa negara.(id)