JAKARTA (IndoTelko) – Groupon, Inc. selama triwulan pertama 2013 membukukan kerugian sebesar US$ 4 juta atau setara Rp 38,8 miliar.
Laba kotor dari perseroan juga hanya US$ 379 juta atau Rp 3,6 triliun di triwulan 2013 atau turun dibandingkan periode sama 2012 sebesar US$439,8 juta atau Rp 4,2 triliun.
Free cash flow dari Groupon juga negatif di triwulan pertama 2013 yakni US$5,7 juta atau Rp 55,3 miliar menjadikan total free cash flow dalam 12 bulan hingga 31 Maret 2013 sebesar US$ 94,7 juta atau Rp 948,5 miliar.
Dikutip dari Business Wire (8/5), salah satu pionir daily deal ini hanya mencetak pendapatan sebesar US$ 601,4 juta atau Rp 5,83 triliun selama triwulan pertama 2013 atau naik 8% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar US$ 559,3 juta atau Rp 5,4 triliun.
Penopang pendapatan berasal dari kawasan Amerika Utara, sementara dari bisnis di pasar internasional justru mengalami penurunan 18% dibandingkan tahun lalu.
"Pendapatan dari pasar lokal memang naik dan margin menunjukkan sinyal positif dibandingkan kuartal sebelumnya,” ungkap Chairman and co-CEO Groupon. Eric Lefkofsky.
Diungkapkannya, dari sisi Gross billings yang menunjukkan nilai secara dollar AS yang dibeli oleh pengguna dalam membeli penawaran produk naik 4% atau mencapai US$ 1,41 miliar atau Rp 13,6 triliun dibandingkan periode sama 2012 sebesar US$1,35 miliar atau Rp 13,1 triliun.
Hingga triwulan pertama 2013 pelanggan aktif sebanyak 41,7 juta atau naik 13% dibandingkan periode sama tahun lalu.
Rata-rata per pelanggan selama sebulan berbelanja sekitar US$ 138 atau R 1,3 juta turun dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp US$ 144.Di kuartal kedua 2013 perseroan memperkirakan bisa meraih pendapatan sekitar US$ 575 juta atau Rp 5,5 triliun hingga US$ 625 juta atau Rp 6 triliun.(ss)