Yohan Gunawan: Teknologi dan Regulasi Harus Beriringan

Yohan Gunawan (DOK)

PT Multipolar Technology adalah salah satu perusahaan yang bermain di sektor Teknologi Informasi (TI) Indonesia.

Anak usaha PT Multipolar Tbk ini bergerak di bidang sistem integrator TI yang menggunakan jaguar tengah duduk sebagai simbol perusahaan.

Jasa yang diberikan adalah konsultasi, hardware infrastructure, professional services, dan software solutions.

IndoTelko belum lama ini mendapatkan kesempatan mewawancarai Senior Vice President Infrastructure & Network Solutions, Multipolar Technology, Yohan Gunawan usai mengikuti seminar "Ready or Not, BYOD is Here" yang digagas Indonesia Cloud Forum di Jakarta, Kamis (16/5).Berikut kutipannya.

Bagaimana pendapat Anda tentang perkembangan BYOD?
Tren BYOD ini sudah terdengar gaungnya sejak beberapa tahun yang lalu, dan semakin marak sekitar 3 tahun belakangan. Perkembangan mobile technology ikut mendukung penggunaan perangkat BYOD dalam praktek kerja para profesional dimana  infromasi bisa diakses melalui smartphone, tablet, dan laptop.

Apa yang harus dilakukan sebelum mengadopsi BYOD?
Perusahaan-perusahaan yang membuka akses BYOD bagi para karyawannya, jangan sampai gegabah. Banyak hal yang perlu dicermati, seperti : end-to-end security dan back-end support. Hal ini termasuk juga perlindungan data privacy yang menyangkut penanganan data-data pribadi pengguna, serta kelangsungan layanan aplikasi yang tersinkronisasi dari perangkat BYOD dengan pusat aplikasi di cloud server. Sehingga menurut saya, antara teknologi BYOD dan regulasi yang ada di belakang teknologi ini, harus berjalan beriringan.

Apa kunci sukses menerapkan BYOD?
Untuk sukses mengadopsi BYOD harus ada dukungan tiga hal, yaitu infrastruktur, kebijakan, dan sistem keamanan. Dari sisi infrastruktur dibutuhkan aplikasi yang tersinkorinasi dengan perangkat BYOD yang digunakan karyawan dengan pusat jaringan server, termasuk kapasitas infrastruktur dasar berupa bandwith yang memadai. Di  kebijakan, perusahaan yang mengadopsi BYOD harus menerapkan aturan main yang memudahkan akses ke perusahaan. Terakhir,  sistem keamanan jaringan untuk mengontrol aktivitas akses karyawan, dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya pencurian data-data perusahaan.
 
Apakah di Indonesia tren BYOD bisa cepat diadopsi?
Seorang praktisi TI, Albertus Istanto, memprediksi  pada  2015 perkembangan adopsi BYOD oleh karyawan di Indonesia akan meningkat sekitar 20%-30% . Meskipun masih banyak perusahaan di Indonesia yang menganut budaya konvensional yang meyakini bahwa aktifitas bekerja harus dilakukan di dalam kantor, tetapi hal tersebut tidak akan mampu membendung perkembangan teknologi yang semakin pesat mendukung tren BYOD, yang sangat cocok untuk jenis pekerjaan dengan mobilitas tinggi dan sering berada di luar kantor.

Dari sisi infrastrukturnya, apa saja yang bisa mendorong BYOD bergerak lebih cepat?
Saat ini mayoritas perilaku karyawan sudah tidak lagi statis bekerja di dalam kantor dan di belakang meja saja. Aktifitas bekerja yang bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja ini tentu saja mendorong pelaku bisnis di dunia TI terus berlomba-lomba bergerak mengembangkan teknologinya, untuk menciptakan infrastruktur yang mendukung tren BYOD ini. Tersedianya free wifi di berbagai area publik, koneksi internet yang stabil adalah perkembangan infrastruktur yang terus mendorong tren BYOD ini bergerak lebih cepat.

Apa saja yang membuat BYOD terkendala di lapangan ?
Dari sisi infrastruktur teknologi sudah harus mendukung untuk menerapkan teknologi terkini. Misal, bandwitdh yang memadai untuk karyawan mengakses data ke kantor. Security sistemnya juga harus mumpuni.

Multipolar sudah menyiapkan solusi untuk BYOD ?
Layanan end-to-end dari Multipolar Technology secara general mampu mendukung tren BYOD ini. Namun secara khusus, kekuatan teknologi Cisco Identity Services Engine (Cisco ISE) yang disediakan oleh Multipolar Technology, sangat mendorong berkembangnya teknologi BYOD yang menjamin tren ini menjadi lebih aman, mudah pengelolaannya dan efisien. Cisco ISE adalah solusi yang berbasis identitas, yang mengumpulkan berbagai informasi dari jaringan secara real-time, dengan melakukan authentication, authorization, accounting, and posture assessment. Solusi ini mampu mengidentifikasi hingga per perangkat, mengatur otorisasi siapa bisa mengakses apa dari perangkat personalnya. Tenaga ahli Multipolar Technology juga telah mendapatkan sertifikasi ATP (Authorized Technology Partner) Cisco ISE, sehingga kemampuannya tidak perlu diragukan lagi untuk menjamin kelancaran implementasi.

Bagaimana dengan solusi mobile untuk enterprise?
Kami   mengembangkan solusi VisionAnalytics yang memudahkan para eksekutif, kepala cabang maupun manajer yang mobilitasnya tinggi untuk tetap bisa mengakses laporan kinerja perusahaannya secara mobile. Solusi VisionAnalytics ini memungkinkan informasi bisnis dapat diakses melalui smartphone,  tablet, atau laptop. Solusi ini bisa dijalankan pada platform Android, Blackberry, dan iOS. Laporan kinerja ini lengkap dengan grafik, untuk memudahkan eksekutif membaca rasio-rasio atau tren pertumbuhan. Solusi ini baru dikembangkan untuk industri perbankan. Namun kedepannya bisa dikembangkan ke industri lainnya.(id)