JAKARTA (IndoTelko) – PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) membidik dana segar sekitar Rp 159,37 miliar hingga Rp 187,5 miliar dari aksi penawaran saham umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) yang digelar pada bulan ini.
“Kami lepas sekitar 375 juta lembar saham atau setara 20% dari modal disetor dalam IPO. Kisaran harganya di Rp 425 – Rp 500,” ungkap Presiden Direktur Multipolar Technology Harijono Suwarno dalam paparan publik di Jakarta, kemarin.
Sekadar diketahui, Multipolar Technology adalah anak usaha dari PT Multipolar Tbk (MLPL). Selama ini kontribusi pendapatan Multipolar Technology ke induk usaha sekitar 10%.
Multipolar Technology memiliki tiga anak usaha yakni PT Visionet Internasional, PT Graha Teknologi Nusantara, dan PT Tecnoves International. Visionet memiliki anak usaha PT Artomoro Prima Internasional yang tengah mengembangkan bisnis mobile payment.
Diungkapkannya, alokasi dana IPO nantinya sekitar 28% digunakan untuk belanja modal pada 2013-2014. Berikutnya, sekitar Rp 46,50 miliar untuk membayar utang kepada pemegang saham perseroan, dan sisanya akan digunakan untuk modal kerja Perseroan untuk biaya operasional perseroan.
Direktur Keuangan Multipolar Technology Hanny Untar mengungkapkan, perseroan pada tahun ini mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 93,5 miliar.
Pendanaannya berasal dari dana IPO dan operasional. Alokasi belanja modal rencananya sekitar Rp 20 miliar untuk membeli gedung kantor dan Rp 40 miliar untuk peralatan yang disewakan.
Pendapatan Tumbuh
Dijelaskan Hanny, perseroan pada tahun ini membidik gross sales tumbuh 10%-11% dengan target penjualan Rp 1,64 triliun. Sedangkan laba bersih di kisaran Rp 50,6 miliar.
Perseroan hingga 2012 telah membukukan penjualan sebesar Rp 1,33 triliun dari periode tahun 2011 sebesar Rp 1 triliun. Laba bersih perseroan naik menjadi Rp 28,50 miliar pada 2012 dari periode tahun 2011 sebesar Rp 3,41 miliar. Perseroan membukukan aset mencapai Rp 1 triliun pada 2012 dari periode 2011 sebesar Rp 758,96 miliar.
Liabilitas perseroan naik menjadi Rp 809,93 miliar pada 2012 dari periode 2011 sebesar Rp 617,02 miliar. Ekuitas perseroan naik menjadi Rp 194,31 miliar pada 2012 dari periode 2011 sebesar Rp 142,93 miliar.
"Multipolar Technology memang disiapkan sejak tiga tahun lalu untuk IPO, pencatatan pendapatan dan keuntungan sudah dipisah, karena itu pertumbuhannya tinggi. Apalagi belanja TI naik terus di industri," katanya.
Harijono menambahkan perseroan hingga 31 Maret 2013 telah memiliki recurring pendapatan sekitar Rp 533,8 miliar. “Kami ini memiliki reputasi yang kuat untuk solusi TI di pasar perbankan, Telco, dan manufacturing. Segmen perbankan itu menyumbang sekitar 65% bagi omzet dari solusi TI perseroan. Belum lagi kita juga partner dengan IBM dan Cisco, serta nama-nama top lainnya,” ungkapnya.
Harga Menarik
Pada kesempatan sama Direktur Ciptadana Securities John Teja mengatakan kisaran harga saham yang ditawarkan lumayan menarik dengan Price Earning Ratio (PER) di kisaran 12,6x-14,6x.
PER adalah perbandingan harga saham dengan laba bersih. Sedangkan Ciptadana Securities adalah Penjamin Pelaksana Emisi dari Multipolar Technology.
“Jika melihat laba bersih yang ditetapkan perseroan pada 2013 sebesar Rp 50, 6 miliar. Hal ini berarti PER di kisaran 12,6x-14,6x. Kalau dilihat dari perusahaan sejenis seperti Astragraphia PE Multipolar memang rendah, Astragraphia itu 20x. Kita memang mendiskon PE dari IHSG," jelasnya.
Diungkapkannya, saham dari Multipolar Technology akan ditawarkan ke invetor retail dan korporasi domestik. Jadwal sementara penawaran perdana saham antara lain masa penawaran awal pada 17-21 Juni 2013, pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 27 Juni 2013, masa penawaran umum pada 1 dan 2 Juli 2013, penjatahan pada 4 Juli 2013.
Pengembalian uang pemesanan dan distribusi saham secara elektronik pada 5 Juli 2013, dan pencatatan saham pada 8 Juli 2013.(id)