JAKARTA (IndoTelko) – PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mendapatkan restu dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk melakukan aksi pembelian kembali saham (buy back) sebanyak-banyaknya 5% dari jumlah modal yang ditempatkan, atau setara 239.800.000 lembar saham.
“Agenda RUPSLB hari ini menyetujui aksi buyback. Kita siapkan Rp 1,4 triliun dari kas internal selama 18 bulan ke depan untuk mendukung aksi korporasi ini,” ungkap Presiden Direktur Tower Bersama Herman Setya Budi di Jakarta, Rabu (24/7).
Direktur dan Corporate Secretary Tower Bersama Helmy Yusman Santoso menambahkan, buyback diharapkan bisa mengontrol pergerakan harga saham agar likuid di pasaran. Selain itu juga untuk memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam mengelola modal, mencapai struktur permodalan yang efisien, sehingga memungkinkan perseroan meningkatkan earning per share dan return on equity (ROE).
“Kita akan mulai masuk ke pasar kalau harga di bawah fundamental yakni Rp 6 ribu. Saat ini saham Tower Bersama sekitar Rp 5.400 per lembar. Kita pernah di Rp 6.100 waktu April lalu. Kalau masalah administrasi beres, kita segera masuk pasar membeli saham. Buyback akan disetop jika harga sesuai fundamental tercapai,” katanya.
Kas Kuat
Ditegaskannya, aksi korporasi ini tak akan membebani operasional perseroan karena kas internal dalam posisi yang kuat.
Pasalnya, perseroan setiap bulannya bisa mendapatkan pendapatan di kisaran Rp 210 miliar, sedangkan Earning Before Interest Tax Depreciation Amortization (EBITDA) margin 80%. Hal ini berarti free cash flow yang dimiliki sekitar Rp 160 miliar.
“Jika kalkulasi selama 18 bulan kita masuk ke pasar beli saham, rata-rata kan butuh sekitar Rp 80 miliar setiap bulan. Artinya kita masih ada dana segar sekitar Rp 80 miliar untuk operasional setiap bulan,” jelasnya.
Dijelaskannya, menjaga keseimbangan arus kas menjadi salah satu alasan perseroan melakukan buyback hanya sebanyak 5% saham dari jumlah modal ditempatkan.
“Aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bisa maksimal 10% dari jumlah modal yang ditempatkan, tetapi kas internal kita adanya untuk lima persen agar free cash flow tetap positif,” jelasnya.
Helmy menegaskan dalam aksi buyback kali ini perseroan hanya akan melakukan pembelian saham di pasar ritel dan belum ada negosiasi dengan Indosat yang akan melepas 5% saham perseroan.
“Sejauh ini tak ada pembicaraan dengan Indosat terkait pembelian block sales. Kita fokus ke pasar ritel saja. Masalah nanti Indosat ada melepas saham ke ritel, kita kan tidak tahu. Seperti yang tadi saya bilang, kita akan beli di bawah harga fundamental, masalahnya Indosat mau tidak di harga itu,” katanya.
Sebelumnya, Presiden Direktur & CEO Indosat Alexander Rusli menegaskan akan melepas 5% saham Tower Bersama karena tak memberikan nilai strategis bagi perseroan. Indosat mendapatkan 5% saham Tower Bersama sebagai bagian dari kompensasi penjualan 2.500 menara ke perusahaan penyedia menara itu.
Saham dengan kode TBIG ini pada Rabu (24/7) diperdagangkan di kisaran Rp 5.400 per lembar. NIlai saham TBIG pernah menyentuh di atas Rp 6 ribuan pada Maret dan April, setelah itu mengalami penurunan lebih dari 20%.(id)