JAKARTA (IndoTelko) – Alcatel-Lucent hanya mampu mencatat pendapatan sebesar 3,612 miliar Euro atau Rp 49,29 triliun di kuartal kedua 2013, naik 1,9% dibandingkan periode sama 2012 sebesar 3,546 miliar Euro atau Rp 47,9 triliun.
Dikutip dari rilis perseroan, tipisnya pertumbuhan pendapatan perseroan menjadikan penyedia jaringan ini masih dalam kubangan kerugian di kuartal kedua yakni sebesar 885 juta Euro atau Rp 12,5 triliun naik dari kerugian periode sama tahun lalu sebesar 363 juta Euro atau Rp 4,9 triliun.
Di triwulan kedua 2013, pendapatan Networks & Platforms dari Alcatel-Lucent adalah sebesar 3,063 miliar Euro naik sebesar 5,9% dibandingkan terhadap 2,891 miliar Euro pada triwulan tahun lalu.
Pendapatan dari divisi IP sebesar 624 juta Euro, naik 20,9% dari triwulan tahun lalu didorong oleh kekuatan router edge dan switches Ethernet carrier di seluruh wilayah, khususnya di Amerika Serikat dan Asia Pasifik.
“Kami juga melihat kelanjutan minat terhadap kombinasi portfolio IP dan Optic, sebagaimana dibuktikan oleh dimenangkannya kontrak dari Wind Telecommunications di Italia dan Epsilon di Singapura, yang masing-masing memanfaatkan kedua portfolio tersebut untuk memenuhi permintaan data,” ungkap CEO Alcatel-Lucent Michel Combes.
Sedangkan pendapatan divisi Optics sebesar 422 juta Euro turun 7 % dari triwulan tahun lalu. Hal yang sama juga terjadi di pendapatan divisi Wireless hanya sebesar 1, 010 miliar, turun 1,1% dari triwulan tahun lalu.
“Trend di triwulan pertama berlanjut hingga triwulan kedua, di mana kami menyaksikan pertumbuhan kuat di LTE dan RFS, yang diimbangi oleh penurunan menyeluruh di teknologi 2G/3G. Pendapatan CDMA kami saat ini mewakili kurang lebih 20% dari pendapatan wireless, dan dilampaui untuk pertama kalinya oleh pendapatan LTE, di mana AS terus mendorong pertumbuhan LTE,” katanya.
Dikatakannya, di triwulan ini, perseroan fokus untuk terus mendorong adopsi small cell, di mana teknologi ini baru dipilih oleh Verizon Wireless dan Bouygues Telecom di Perancis untuk membantu meningkatkan kapasitas dan coverage jaringan selularnya.
Sumber pendapatan lain dari perseroan adalah Fixed Networks sebesar 468 juta Euro, Platforms (262 juta Euro), Services (285 juta Euro).
“Deutsche Telekom belum lama ini memilih Alcatel-Lucent dan portfolio CloudBand sebagai mitra ujicoba untuk proyek Terastream mereka. Ini salah satu proyek implementasi Network Function Virtualization paling canggih di industri,” jelasnya.
Penurunan terjadi di pendapatan bisnis Managed Services sebesar 14,7% atau senilai 215 juta Euro.Sementara pendapatan segmen Focused Businesses sebesar 272 juta Euro turun 18,3% tahun lalu karena penurunan di bisnis-bisnis Enterprise dan Submarine.
“Di triwulan ini, kami menandatangani 8 buah kontrak baru untuk pengerjaan submarine termasuk dengan konsorsium Bay of Bengal Gateway dan Telkom Indonesia,” ungkapnya.(ak)