JAKARTA (IndoTelko) – PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) menyiapkan dana sekitar US$ 5 juta untuk mengembangkan uang digital (e-Money) melalui PT Artomoro Prima Internasional.
PT Artomoro Prima Internasional adalah anak usaha dari PT Visionet Internasional (VisioNet) yang merupakan bagian dari Multipolar Technology.
Belum lama ini VisioNet mengumumkan kolaborasinya dengan MPayMe, Ltd menggarap pembayaran berbasis mobile (mobile payment channel) bagi gerai-gerai dan konsumen di Indonesia. MPayMe, Ltd adalah spesialis bisnis berbasis mobile yang berpusat di Hong Kong.
“Selama lima tahun kedepan kita siapkan investasi sekitar US$ 5 juta untuk Artomoro menngembangkan e-money. Tahun ini saja ada US$ 2 juta kita siapkan untuk pengembangan e-money,” ungkap Wakil Direktur Utama Multipolar Technology Welianto Halim, di Jakarta, kemarin.
Diungkapkannya, dalam menggarap uang digital perseroan memiliki produk untuk pembayaran, redeem, dan e-money itu sendiri. “Saat ini kita sedang kustomisasi produk dari MPayMe, ZNAP. Soalnya tak semua yang ada diluar itu bisa diaplikasikan di Indonesia. Kita tengah bicara dengan 5-6 calon pelanggan untuk produk ini. Kita usahakan kuartal IV tahun ini bisa komersial,” katanya.
Sebelumnya, VisioNet menyatakan keunggulan dari ZNAP pada platform mobile payment yang dikembangkan bisa berbasis QR Code dan Mobile sehingga pengguna menjadi lebih nyaman dalam bertransaksi.
ZNAP menyediakan metode pembayaran secara mobile yang dipadukan dengan sistem business intelligence yang canggih sehingga program pemasaran dan promosi dapat disesuaikan dengan segmentasi pelanggannya, seperti promosi khusus, pemberian kupon elektronis dan penukaran penawaran khusus yang semuanya dilakukan secara elektronis.
Pada awal Juli 2013, ZNAP secara serentak meluncurkan proyek perdananya di berbagai daerah di Inggris, Amerika Serikat, Thailand, Australia, Hong Kong dan Jepang, dan akan tersedia di seluruh dunia pada awal 2014.
Belum lama ini Frost & Sullivan memprediksi nilai transaksi berbasis mobile atau m-Payment di Indonesia pada 2013 diperkirakan mencapai Rp 1,45 triliun atau sekitar US$ 150 juta. Angka ini mengalami kenaikan dibandingkan 2012 dimana mencapai US$ 140 juta atau setara Rp 1.35 triliun. Pada 2015 Indonesia akan memiliki 170 juta transaksi mobile payment.(id)