JAKARTA (IndoTelko) – PT MNC Sky Tbk (MSKY) tengah mengincar pinjaman sebesar US$ 250 juta atau sekitar Rp 2,86 triliun dari pihak perbankan.
Aksi korporasi ini telah mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat (11/10), kemarin.
Rencananya perseroan akan menggunakan dana pinjaman ini untuk refinancing surat hutang yang akan jatuh tempo pada bulan November 2015 mendatang.
Untuk memuluskan aksinya, perseroan akan menjaminkan entitas usahanya yaitu MNC Sky, Aerospace Satelite Corporation Holding BV, Aerospace Satelite Corporation BV dan PT Media Citra Indostar.
Adapun surat hutang yang jatuh tempo tersebut memiliki fasilitas call option yang bisa dijalankan mulai tanggal 16 November tahun ini.
Atas dasar fasilitas inilah, MNC Sky berniat melunasi global bonds senilai US$ 165 juta tersebut.
Direktur Keuangan sekaligus Investor Relations MNC Sky, Effendi Budiman menargetkan sebelum tanggal 16 November 2013, MNC Sky sudah mendapatkan fasilitas pinjaman sebesar US$ 250 juta itu.
Diungkapkannya, fasilitas pinjaman yang tengah dijajaki akan berasal dari sindikasi perbankan yang dimotori oleh Standard Chartered Bank dan Deutsche Bank. Pinjaman baru ini nantinya akan memiliki tenor selama tiga tahun dengan tingkat suku bunga Libor + 4,25%, lebih rendah ketimbang suku bunga atas obligasi miliknya yang sebesar 12,75% per tahun.
Menurutnya, dengan tingkat suku bunga yang lebih rendah dapat menghemat pembayaran bunga sebesar US$ 10 juta per tahun atau sekitar Rp 11,47 miliar.
“Kalau pinjaman ini berhasil, tidak perlu mencari major funding di tahun depan. Pasalnya struktur permodalan sudah kuat dan mampu untuk mendanai ekspansinya di tahun 2014,” tuturnya.
Lebih lanjut dijelaskannya, selain untuk refinancing hutang lama, perseroan juga akan menggunakannya untuk belanja modal dan modal kerja perseroan di tahun 2014. MNC Sky mengaku menyiapkan belanja modal untuk tahun mendatang sekitar US$ 80 juta-US$ 100 juta.
Sekitar 80% dari alokasi belanja modal akan digunakan perseroan untuk pembelian box atau pemancar, sedangkan 20% sisanya akan digunakan untuk pengembangan bisnis lainnya.
Selain pinjaman, RUPSLB perseroan sekaligus menyetujui perubahan direksi. menerima pengunduran diri Wesly Parsaoran Parapat yang sebelumnya menjabat direktur operasional MNC Sky, digantikan Dhini Widhiastuti dan Ciendramawan.
Berdasarkan catatan, MNC Sky memiliki rugi kurs akibat utang obligasi dollar AS yang diterbitkan pada 16 November 2010 oleh anak usaha Aerospace Satellite Corporation Holding B.V. (ASCH). Obligasi ini ditawarkan dengan tingkat bunga tetap 12,75% per tahun yang dibayar per enam bulan.
Obligasi bertenor lima tahun tersebut akan jatuh tempo pada 16 November 2015 dan tercatat di The Singapore Exchange Securities Trading Limited atau Bursa Efek Singapura.
Hak refinancing obligasi tersebut tertuang dalam laporan keuangan MSKY tahun 2012 silam. Kala itu disebutkan, ASCH dapat membeli kembali seluruh obligasi itu, setiap saat sebelum tanggal 16 November 2013.(ak)