JAKARTA (IndoTelko) - PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO) ingin memperbaiki rasio utang atau debt to equity ratio (DER) yang mencapai 2,4 kali per Juni 2013.
"DER kami memang agak tinggi di industri. Ini ingin kita turunkan,"ungkap Direktur Keuangan sekaligus Sekretaris Perusahaan Trikomsel Oke Juliana Samudro di Jakarta, kemarin.
DER adalah perbandingan antara hutang perusahaan terhadap jumlah modalnya. Pada umumnya makin besar angka DER perusahaan dianggap makin berbahaya secara finansial. Pada angka DER yang lebih besar perusahaan harus membayar bunga pinjaman yang lebih besar.
Parameter dari DER biasanya digunakan untuk mengawasi kinerja jika arus kas satu perseroan tersendat.
Dijelaskannya, untuk menurunkan level DER tersebut, perseroan akan melakukan beberapa hal. Pertama, meningkatkan level profitabilitas perseroan dari waktu ke waktu. Kedua, menjajaki kerja sama dengan institusi keuangan dalam rangka memperbaiki struktur piutang usaha.
“Kami akan mencari pembiayaan modal kerja dari perbankan dan bukan dari pemegang saham. Sebenarnya kami belum terlalu khawatir dengan level DER tinggi saat ini karena level gross profit margin (GPM) tinggi,” katanya.
Presiden Direktur Trikomsel Oke Sugiono Wiyono menambahkan perseroan terus mewaspadai kenaikan BI Rate yang bisa berdampak kepada suku bunga kredit untuk modal kerja atau investasi lebih tinggi.
Saat ini Trikomsel memiliki 1.027 gerai ritel handset termasuk Global Teleshop di 175 kota. Perseroan mempunyai pusat distribusi 108 di 57 kota dan reseller 15 ribu unit.
Hingga September 2013 perseroan berhasil mendapatkan keuntungan sebesar Rp 388,4 miliar atau naik 25% dibandingkan posisi sama tahun lalu sebesar Rp 308,6 miliar.(ct)