JAKARTA (IndoTelko) – SAP bersiap menggenjot bisnisnya di Indonesia, terutama di segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mengandalkan cloud computing, High Performance Analytic Appliance (HANA), dan solusi mobility.
"Pelaku UKM akan memasuki persaingan ketat di 2015 seiring dibukanya pasar bebas ASEAN. Salah satu cara agar kompetitif dan efektif meningkatkan produktivitasnya dari sekarang dengan adopsi Teknologi Informasi. Ini potensi pasar yang besar," ungkap Managing Director SAP Indonesia Megawaty Khie, kemarin.
Dijelaskannya, perusahaan besar maupun UKM sudah harus mulai memasuki platform teknologi sebagai basis agar tercipta efisiensi. SAP diklaim mampu menyediakan layanan teknologi seperti yang dibutuhkan perusahaan.
Diklaimnya, ketika menggunakan SAP HANA, perusahaan bisa menghemat waktu dan tenaga karena pengolahan data bisa lebih cepat. "Biasanya untuk proses data minimal dua hari, tapi pakai HANA dalam 1,5 menit laporannya keluar," katanya.
HANA biasa digunakan untuk perusahaan yang bergerak di sektor jasa keuangan, layanan publik, telekomunikasi, dan manufaktur. Perlahan tapi pasti teknologi HANA mulai diminati oleh perusahaan. Terbukti, pertumbuhan SAP HANA secara global naik 69% di 2013.
Ditambahkannya, penggunaan teknologi HANA bisa didukung oleh cloud computing. Pasalnya, potensi layanan ini di Indonesia cukup tinggi meskipun penetrasinya masih kalah jauh dibanding negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Penyebabnya, persepsi masalah keamanan masih diragukan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia.
Rencana bisnis SAP tahun ini juga akan difokuskan pada solusi mobility agar perusahaan bisa mengatur beragam perangkat ke dalam satu perangkat bergerak yang telah ditentukan.
Lebih lanjut dikatakannya, SAP juga berencana mengembangkan ekosistem rekan kerja perusahaan."Di Indonesia ada 700 perusahaan yang menggunakan layanan dari SAP. Jadi ke depan kami ingin tidak hanya SAP yang mendalami industri customer tapi juga partner tersebut," katanya.(ss)