JAKARTA (IndoTelko) – PT XL Axiata Tbk (XL) langsung bergerak cepat pasca keluarnya restu dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) untuk mengakuisisi Axis.
Anak usaha Axiata ini mengumumkan telah mendapatkan pinjaman senilai US$ 500 juta atau setara Rp 5,8 triliun dari induk usahanya untuk menopang aksi pembelian 95% saham Axis.
Sekretaris Perusahaan XL Murni Nurdini dalam keterbukaan Informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (11/3) menyatakan perjanjian pinjaman itu dibuat pada tanggal 10 Maret 2014.
“Dana ini akan digunakan untuk pembayaran sebagian liabilitas Axis kepada kreditur tertentu dalam rangka akuisisi 95% saham operator itu sesuai perjanjian jual beli bersyarat yang ditandatangani tahun lalu,” katanya.
Diungkapkannya, perseroan harus melakukan pelunasan penuh pada tahun ketiga sejak tanggal pencairan pertama dari pinjaman.Sedangkan bunga dihitung atas saldo harian pinjaman yang terhutang pada tingkat suku bunga sebesar 2,41% tetap untuk tiga tahun net off tax atau pada tingkat suku bunga lain sebagaimana dapat ditentukan berdasarkan diskresi pemberi pinjaman dari waktu ke waktu.
Pinjaman ini nantinya berdampak pada kondisi keuangan perseroan. Per tanggal 30 September 2013, jumlah pinjaman perseroan mencapai Rp 17,54 triliun dengan adanya pinjaman dari induk usaha perseroan tersebut maka jumlah pinjaman yang tercatat nantinya meningkat menjadi Rp 23,34 triliun.
Presiden Direktur XL Hasnul Suhaimi mengungkapkan, setelah mengamankan pinjaman senilai US$ 500 juta, tak lama lagi akan datang utang baru senilai US$365 juta dari sejumlah bank. “Kalau sudah tanggal efektif closing akan diumumkan,” katanya.
Analis Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe menilai pinjaman yang terlau besar dilakukan XL bisa berdampak ke performa sahamnya. “Bisa saja itu menggerus harga sahamnya," jelasnya.
Sedangkan Analis dari Bahana Sekuritas Aditya Eka Prakasa mengatakan setelah mengakuisisi Axis, anak usaha Axiata itu akan lebih agresif memanfaatkan frekuensi 1.800 MHz. “
Dalam jangka pendek laba XL akan tertekan karena aksi akuisisi itu, tetapi jika dikalkulasi EV/EBITDA sekitar 6,5x, ini artinya 5% diatas industri. Saham XL masih layak dikoleksi ditahun ini,” katanya.
Pada perdagangan Selasa (11/3), saham dengan kode EXCL berhenti melemah 10 poin atau 0,23% ke Rp 4.340. Dalam pergerakan hariannya, saham bergerak di kisaran Rp 4.315-Rp 4.350. Di perdagangan Rabu (12/3), saham EXCL dibuka Rp 4.345 per lembar.(id)