Simak Cara PINS Kuasai Saham TiPhone

Ilustrasi (Dok)

JAKARTA (IndoTelko) – Aksi pelepasan sebagian saham PT TiPhone Mobile Indonesia (TELE) ke anak usaha Telkom, PT Premises Integration Service (Pins Indonesia), mulai mendapatkan kepastian.

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dari TiPhone yang digelar pada Selasa (24/6) kemarin memutuskan para pemegang saham merestui aksi right issue atau penerbitan saham tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Non-HMETD) dari emiten dengan TELE itu.

TiPhone akan menerbitkan sebanyaknya-banyaknya 638,05 juta saham atau 10% dari modal ditempatkan dan disetor pada harga Rp 812,2 per saham. Dana segar yang diraup sekitar Rp 518,2 miliar.

"PINS Indonesia menjadi salah satu pembeli siaga dari aksi korporasi ini.  Realisasi aksi korporasi ini menunggu kesiapan mereka (PINS Indonesia), kalau sudah oke, kita jalan. Restu pemegang saham sudah di dapat. Saya perkirakan Juli mendatang sudah bisa transaksi," ungkap Presiden Komisaris TiPhone Mobile Hengky Setiawan di Jakarta kala Paparan Publik, Selasa (24/6).

Sekretaris Perusahaan TiPhone Mobile Indonesia Semuel Kurniawan menambahkan, tahap awal perseroan akan melepas sekitar 10% sahamnya ke PINS Indonesia.

"Target pelepasan bisa maksimal 30%, yang 10% persen ini sudah pasti melalui Non HMETD, nanti yang sisanya itu berupa dilepasnya saham pendiri. Kita itu targetnya dari pelepasan saham ke PINS bisa dapat dana segar sekitar Rp 500 miliar hingga Rp 800 miliar ," ungkapnya.

Perkuat Pemodalan
Dijelaskannya, dana tersebut nantinya akan digunakan untuk memperkuat pemodalan dan modal kerja. Pasalnya, pada kuartal keempat 2014  perseroan akan melakukan aksi akuisisi datu distributor produk telekomunikasi.

"Selain itu kami kan sekarang menggenjot penjualan ponsel. Di bisnis ponsel ini arus kas harus dijaga karena perputaran tidak secepat voucher operator," jelasnya.

Dikatakannya, perseroan juga mengkaji memperkuat pemodalan nantinya dengan menerbitkan obligasi (Penawaran Umum Berkelanjutan/PUB) dengan nilai maksimal Rp 2 triliun.

"Ini akan kami gunakan untuk membayar utang dimana umumnya jangka pendek. Soalnya sekarang pinjam ke bank bunganya tidak menarik. Semuanya agar cash flow aman," katanya.

Secara terpisah, VP Public Relations Telkom Arif Prabowo mengatakan, belum diputuskan waktu untuk masuk ke TELE. “Sedang dibahas, nanti diinformasikan,” pungkasnya.(id)