JAKARTA (IndoTelko) – Aplikasi perantara antara penumpang dengan mobil sewaan, Uber, mengakui layanan yang ditawarkan memang berbeda dari norma-norma yang ada sehingga banyak terjadi penolakan.
“Sebenarnya tujuan kami sederhana, ingin Jakarta maju dengan meningkatkan keamanan dan mengurangi kemacetan. Seminggu yang lalu, Uber mengubah Jakarta dengan menawarkan moda transportasi yang lebih aman, nyaman, dan dapat diandalkan. Permintaan konsumen terhadap layanan Uber Jakarta telah mencapai rekor tertinggi sejauh ini, hal ini menunjukkan bahwa masyarakat menerima pilihan tersebut,” tulis Uber dalam blognya, kemarin.
Menurut Uber, layanannya memberikan pilihan yang lebih banyak kepada konsumen, memberikan potensi pendapatan lebih bagi para pelaku bisnis, dan menyediakan sistem transportasi yang lebih efisien untuk sebuah kota.
Ditambahkannya, Indonesia adalah salah satu pemimpin dalam revolusi digital, dengan komunitas sosial media paling aktif di seluruh dunia. Jalan kemajuan tersebut tidak seharusnya dihambat. Uber mengaku siap berdiskusi dengan Wakil Gubernur Jakarta, Basuki T. Purnama untuk melakukan percakapan konstruktif, terutama tentang pengurangan jumlah mobil yang ada di tengah kota.
“Sebagai perusahaan teknologi terdepan, Uber menyambut baik kesempatan untuk bertemu dengan pemerintah dan mendiskusikan bagaimana inovasi ini dapat membantu sistem transportasi Jakarta demi kepentingan konsumen dan para mitra kami,” tulisnya di blog itu.
Sebelumnya, Pemerintah DKI Jakarta menegaskan, layanan Uber dilarang di Ibu Kota. Tak hanya itu, situs dan aplikasi Uber pun akan diminta ditutup. Kementrian Komunikasi dan Informatika pun mengaku siap menutup aplikasi tersebut asalkan dengan alasan hukum yang jelas.(wn)