JAKARTA (IndoTelko) – Pasar Machine to Machine (M2M) untuk koneksi berbasis seluler dalam lima tahun mendatang diperkirakan mencapai US$ 252 miliar.
Lembaga riset Ovum menyatakan Asia dan Oseania diprediksi sebagai kawasan yang akan memimpin pertumbuhan pasar M2M untuk periode 2015 – 2019 dimana akan ada sekitar 200 juta koneksi baru sepanjang masa tersebut.
Dalam situsnya dinyatakan M2M akan mampu memainkan pertumbuhan koneksi baru secara global selama lima tahun ke depan sekitar 62%. Ini akan menjadi katalis pendapatan operator yang bermain di M2M menjadi US$ 25 miliar di tahun 2019. Pada 2013, pendapatan operator sebagian besar terdiri dari managed connectivity dan network-level data transport.
“Perangkat dan aplikasi manajemen menjadi fokus baru dalam M2M, selain kemampuan untuk mengumpulkan data dalam jumlah banyak akan bernilai cukup besar,” kata Analis senior Ovum Jamie Moss.(wn)