JAKARTA (IndoTelko) – PT Go-Jek Indonesia sebagai pembesut aplikasi Go-Jek, optimistis inovasi yang dipasarkannya mampu meningkatkan pendapatan tukang Ojke di Ibukota.
“Dari awal berdiri, kami punya tujuan mendorong perubahan agar sektor informal seperti ojek bisa beroperasi secara profesional dengan pendapatan lebih baik. Kami berusaha untuk menawarkan solusi lapangan pekerjaan dengan modal motor, smartphone, dan kemauan keras,” ungkap CEO Go-Jek Indonesia Nadiem Makarim, kemarin.
Menurutnya, jika tukang ojek bergabung dengan Go-Jek ada kemungkinan pertambahan pendapatan sekitar 30% sampai 100%. "Go-Jek membuka peluang tak hanya mengantarkan penumpang, tetapi bisa membantu berbelanja dan mengirimkan paket guna mendapatkan tambahan pemndapatan,” katanya.
Saat ini, perusahaan teknologi berbasis mobile tersebut didukung sekitar 1.000 armada ojek yang tersebar di seluruh Jabodetabek, terutama di kawasan bisnis dan perumahan Jakarta.
Go-Jek memberlakukan tarif Rp4 ribu per kilometer dengan transaksi minimun Rp25 ribu dalam satu perjalanan. Kabarnya, diberlakukan skema bagi hasil antara pengendara dengan Go-Jek yakni 80:20 dimana 80% untuk pengendara dan 20% untuk Go-Jek setiap harinya.(ak)