JAKARTA (IndoTelko) – PT Indosat Tbk (ISAT) memperkuat kapabilitasnya di Machine to machine (M2M) dengan menawarkan pilihan implementasi yang fleksibel, antara lain mulai konektivitas M2M, Managed Connectivity hingga solusi one-stop-shop dengan dukungan koneksi, aplikasi serta device secara end to end.
“Teknologi M2M akan mendorong pertumbuhan bisnis di tahun-tahun mendatang pada sektor-sektor seperti perbankan, transportasi, energi, maupun layanan masyarakat melalui smart city. Indosat berkomitmen memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ini dengan produk dan layanan serta strategi dan fokus yang jelas. Solusi M2M Indosat ditargetkan untuk melayani segmen bisnis, pemerintahan, serta masyarakat konsumen,” kata Director & Chief Wholesale & Enterprise Officer Indosat Fadzri Sentosa, kemairn.
Diungkapkannya, strategi solusi Indosat didasarkan pada 3 prinsip yakni mengarahkan pada kerjasama dengan mitra terbaik untuk memberikan solusi kompetitif, fokus pada kualitas, karena M2M menjadi komponen operasional yang sangat penting bagi roda bisnis pelanggan, dan proaktif mencari peluang produk untuk melayani pelanggan secara lebih baik.
Produk M2M Indosat yang akan diluncurkan berdasarkan tiga pilar utama yakni koneksi M2M dengan paket-paket sesuai peruntukkan, koneksi M2M berbasis Platform, dan Solusi End to End
M2M Indosat akan dikembangkan pada sektor-sektor industri Utilitas & Energy, otomotif, Industri Keuangan & Perbankan, serta Security & Surveillance.
Layanan M2M yang diberikan kepada pelanggan terdiri dari 3 komponen yakni : Koneksi jaringan komunikasi, Hardware, misalnya modem, sensor, dan kamera, serta Software/Aplikasi yang dibuat berdasarkan kebutuhan perusahaan
Kunci sukes M2M adalah kolaborasi yang baik di antara ke tiga komponen tersebut, oleh karenanya dibutuhkan juga kerjasama yang baik dengan para Pengembang Aplikasi atau System Integrator untuk menyelaraskan produk M2M agar sesuai dengan kebutuhan pelanggan. (Baca juga: Layanan M2M didominasi 2G)
“Tahun 2015 Indosat akan terus aktif berpartisipasi dalam program-program pemerintah terkait Smart City. Produk M2M dalam lingkup smart city diantaranya adalah E-Tax, Smart Street Lighting, Surveillance dan lain lain. Disamping itu Indosat juga akan mendukung program pemerintah lainnya yang memerlukan penggunaan solusi M2M dalam bidang energy kelistrikan, penghematan energi, migas dan layanan masyarakat,” katanya.
Sekadar diketahui, segmen korporasi salah satu andalan dari pertumbuhan bisnis anak usaha Ooredoo ini. Perseroan juga tengah memperbaiki kinerja keuangan dengan mengurangi beban keuangan dan mengurangi utang.
Indosat memiliki sejumlah utang yang jatuh tempo tahun ini. Pertama, sebesar Rp 1,5 triliun dari Bank Central Asia yang jatuh tempo 10 Februari 2015.
Kedua, fasilitas pinjaman revolving berjangka senilai Rp 700 miliar dari Bank BNI yang jatuh tempo 16 Juni nanti. Ketiga, utang Rp 650 miliar dari Bank Sumitomo Mitsui Indonesia yang jatuh tempo pada 31 Desember 2015. Selain itu ada juga obligasi Indosat Keenam Tahun 2008 seri B senilai Rp 320 miliar yang jatuh tempo 9 April 2015.
Kepala Riset Indosurya Securities William Surya Wijaya memprediksi jika proses pengurangan utang berjalan lancar kerugiannya akan menurun sehingga bisa fokus mengembangkan bisnisnya.
Namun, Analis dari Danareksa Sekuritas Lucky Ariesandi melihat Indosat akan bersaing keras di pasar data karena kadung merevisi harga jasa itu padahal jaringannya belum sekompetitif pesaing.(ak)