Telkom Ambisi Gelar FTTH di Seluruh Jabodetabek Tahun 2016

Ilustrasi (dok)

JAKARTA (IndoTelko) – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) berambisi akan menggelar infrastruktur Fiber To The Home (FTTH) di seluruh kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan bekasi (Jabodetabek) pada tahun 2016.

“Saat ini homepassed FTTH Telkom sudah siap melayani 6 juta rumah tangga di Jabodetabek dengan layanan triple play IndiHome Fiber yang tengah menjadi primadona,” ungkap Executive General Manager Divisi Regional II Telkom, Prasabri Pesti di Jakarta, Senin (6/4).

Menurutnya, wilayah Jabodetabek sebagai pusat perekonomian nasional, memang menjadi  perhatian penuh dari Telkom terhadap ketersediaan Internet broadband. “Kami tetap menjaga kualitas sambungan hingga rumah pelanggan sesuai dengan Standar Operasi Prosedur (SOP) yang berlaku sehingga kapasitas 6 juta tersebut tidak akan terpasang tahun ini, semua di tahun depan,” katanya.

Telkom sendiri telah memiliki 13,2 juga homepassed  secara nasional dengan target pelanggan  IndiHome sebesar tiga juta.

Kekuatan dari IndiHome pada infrastruktur FTTH yang mampu menawarkan kecepatan akses internet hingga 100 Mbps. Selain itu juga ada konten UseeTV yang sudah didukung gambar High Definition (HD), dan  gratis telepon 1000 menit jangkauan lokal atau interlokal.

Lebih jauh Pria yang akrab disapa PP ini menjelaskan saat ini ada sekitar  seribu petugas setter yang mengaktifkan layanan IndiHome ke rumah pelanggan.

Selain itu, para petugas setter tersebut juga didukung oleh para teknisi jaringan yang menggelar fiber optic dari Optical Distribution Point (ODP) hingga ke rumah pelanggan.

Keseluruhan petugas setter dan petugas teknis tersebut sudah diseleksi dari berbagai sekolah kejuruan, termasuk dari STM Telkom serta sudah dilatih dan disertifikasi. “Jadi kami jaga betul kualifikasi petugas, standar operating procedure serta pengamanan tentunya,” katanya.

Ditambahkannya, karena ingin menjaga kualitas penyambungan dan pengamanan proses sesuai prosedur, terkadang Telkom mengalami kesulitan masuk ke cluster perumahan tertentu karena tidak mendapat ijin dari pengelola setempat. “Padahal cukup banyak penghuni yang sangat berharap bisa menikmati IndiHome Fiber ini,” keluhnya.

Sekadar diketahui, saat ini penetrasi Internet broadband di Indonesia relatif masih rendah. Bila dilihat dari lebih dari 60 juta jumlah rumah tangga di Indonesia, maka tingkat penetrasi fixed broadband di Indonesia baru mencapai 5% atau sekitar 3 juta sambungan.

Bila dibandingkan dengan jumlah penduduk, maka angka tersebut lebih kecil lagi yakni baru 1,3% atau berada pada ranking 122 di dunia. Angka ini masih jauh dibandingkan negara tetangga seperti Filipina (2,6%; ranking 110), Malaysia (8,2%; ranking 79) atau Korea (38%; ranking 6).

Dalam info memo keuangan 2014 milik Telkom dinyatakan pendapatan layanan fixed broadband  mengalami pertumbuhan sebesar 7,8% dari Rp 4,6 triliun di 2013 menjadi Rp 4,9 triliun pada 2014. Pengguna layanan fixed broadband juga meningkat 12,8% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya menjadi 3,4 juta pelanggan di 2014.(dn)