JAKARTA (IndoTelko) – PT Astra Graphia Tbk (ASGR) mengaku masih optimistis dengan bisnis teknologi informasi yang digelutinya walau kondisi ekonomi makro kurang mendukung seperti terus berfluktuasinya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
“Kami optimistis pertumbuhan usaha sekitar 10% tahun ini,” ungkap Presiden Direktur Astra Graphia Harrijadi Halim, kemarin.
Menurutnya, kondisi perekonomian tahun ini tak jauh berbeda dengan tahun lalu, namun, seiring dengan ekspansi yang dilakukan, perseroan optimistis akan ada pertumbuhan double digit pada pendapatan dan laba bersih.
Dijelaskannya, perseroan akan fokus sebagai penyedia solusi bisnis berbasis teknologi dokumen, informasi dan komunikasi.
Dalam mencapai pertumbuhan pendapatan tersebut, nantinya perusahaan akan didukung oleh entitas anak yaitu PT Astra Graphia Informasi Technology (AGIT) yang fokus di bidang teknologi informasi dan komunikasi (ICT), serta PT Astragraphia Xprint Indonesia (AXI) dengan portofolio utama Xprins sebagai penyedia jasa pencetakan digital untuk layanan data variabel dan layanan gerak sebagai penyedia layanan jasa pengiriman kebutuhan office supplies dan office products, guna memenuhi kebutuhan harian perkantoran maupun personal.
"Kami akan maksimalkan jaringan yang perusahaan miliki yakni mencapai 89 titik yang tersebar di 29 kantor cabang di seluruh Indonesia. Kita akan banyak bermain di pasar non pemerintah. Segmen pemerintah hanya sumbang 20% bagi total omzet, sisanya dari korporasi dan UKM," ujarnya
Belanja Modal
Direktur Keuangan Astra Graphia Wanny Wijaya mengungkapkan, perseroan pada tahun ini mengalokasikan belanja modal sekitar Rp250 miliar. “Komposisi kita gunakan pertumbuhan bisnis kami baik di solusi dokumen atau untuk anak usaha kami di AGIT dan AXI. Sumber dana dari kas internal, kita ada uang kas sekitar Rp 300 miliar," ujarnya.
Dijelaskannya, pada tiga bulan pertama tahun ini masih belum banyak menggunakan dana belanja modal. Pasalnya, pertumbuhan usaha lebih banyak pada semester II.
"Penyerapan di kuartal I masih kecil. Kita sangat hati-hati gunakan dana. Kebanyakan baru akan dikeluarkan di semester II karena pertumbuhan bisnis lebih banyak di semester II," pungkasnya.
Astra Graphia rencananya membagikan dividen kepada para pemegang saham sebesar 40% dari laba bersih tahun buku 2014 sebesar Rp103 miliar atau Rp77/lembar saham.
Pembagian dividen tersebut sudah termasuk dividen interim sebesar Rp25/lembar, yang telah dibayarkan pada 28 Oktober 2014 dan sisanya Rp52/lembar akan dibayarkan pada 20 Mei 2015.
Adapun laba bersih perusahaan tahun lalu sebesar Rp260,22 miliar. Setelah dikurangi pembagian dividen, dia menjelaskan, sebesar Rp1,5 miliar dialokasikan untuk dana cadangan dan sisanya dicatat sebagai laba ditahan perseroan yang akan digunakan sebagai tambahan modal kerja atau investasi perseroan.
Astra Graphia pada tahun lalu berhasil mencatat pendapatan bersih konsolidasi sebesar Rp2,28 triliun atau meningkat 1% dibandingkan realisasi pendapatan pada 2013. Naiknya pendapatan mendorong meningkatnya raihan laba bersih perseroan sebesar 25% menjadi Rp260,22 miliar.(ak)