JAKARTA (IndoTelko) - Kinerja Ooredoo Group mengalami tekanan sepanjang kuartal I 2015, salah satunya dipicu kerugian anak usahanya di Indonesia, PT Indosat Tbk (ISAT).
Dikutip dari situs resmi Ooredoo, sepanjang kuartal I 2015 pendapatan yang diraih sebesar QAR 8,037 miliar (setara Rp 28,6 triliun) atau turun 1% dibandingkan periode sama tahun lalu QAR 8,103 miliar (Setara Rp 28,9 triliun).
Earning Before Interest Depreciation Amortization (EBITDA) di kuartal I 2015 sebesar QAR 3,205 miliar turun 5% dibandingkan periode sama tahun lalu QAR 3,378 miliar. Sementara EBITDA marjin di 40%.
Laba yang diraih di kuartal I 2015 sebesar QAR 501 juta (Rp 1,787 triliun) atau anjlok 43% dibandingkan periode sama tahun lalu QAR 887 juta (Rp 3,164 triliun).
Pelanggan yang dimiliki Ooredoo sepanjang kuartal I 2015 sebanyak 111 juta nomor naik 14% dibandingkan periode sama 2014 sebesar 97 juta nomor. Kenaikan jumlah pelanggan didorong anak-anak usaha di Indonesia, Myanmar, dan Algeria.
Dalam keterangan perseroan dinyatakan anjloknya kerugian secara grup usaha karena pergerakan mata uang di Indonesia dan Algeria.
Dalam laporan itu dinyatakan, secara operasional Indosat mendapatkan sekitar 66,5 juta pelanggan di kuartal I 2015 atau naik 11% dibandingkan periode sama 2014 sebesar 59,8 juta nomor.
Pendapatan yang diraih Indosat di kuartal I 2015 sebesar Rp 6,092 triliun atau naik 6% diabndingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 5,779 triliun. Sementara EBITDA turun 8% menjadi QAR 786 juta atau setara Rp 2,8 triliun di kuartal 2015.
Kerugian yang diderita Indosat di kuartal I 2015 sebesar QAR 121 juta (Rp 431,6 miliar) dibandingkan posisi untung QAR 261 juta di periode sama 2014.(ak)