Solusi Tunas Pratama Batal Lepas Saham Rp 3,9 Triliun

Ilustrasi (dok)

JAKARTA (IndoTelko) – PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) batal menjual saham melaui private placement senilai Rp3,9 triliun karena kondisi pasar yang tidak kondusif.

Sekretaris Perusahaan Solusi Tunas Pratama Juliawati Gunawan dalam Keterbukaan Informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (11/5) mengungkapkan  dua pemegang saham, PT Kharisma Indah Ekaprima (KIE) dan Cahaya Anugerah Nusantara Holdings Limited (CANH) membatalkan rencana penawaran penjualan sebagian saham miliknya.

"Mengingat kondisi pasar saat ini yang kurang menguntungkan, KIE dan CANH telah memutuskan untuk tidak melanjutkan rencana penawaran tersebut," jelasnya.

Kedua pemegang saham perseroan tersebut mengumumkan untuk menjual sebagian sahamnya pada 29 April 2015. Keduanya akan menjual 312,82 juta saham atau 27,5% saham melalui private placement pada harga Rp10.500-Rp12.500 per lembar.

Rencananya, KIE dan CANH akan menawarkan masing-masing 63% dan 37% saham melalui private placement. Saham tersebut ditawarkan kepada investor institusi di Indonesia dan Malaysia. Dalam transaksi ini, Deutche Bank dan J.P. Morgan ditunjuk sebagai koordinator global.

Sedangkan, CIMB bertindak selaku bookrunners dan CLSA sebagai co-lead manager. Tadinya, diperkirakan private placement bisa tuntas pada kuartal II 2015.

Belum lama ini,  Solusi Tunas Pratama baru saja menerima komitmen pinjaman senilai US$185 juta atau setara dengan Rp2,4 triliun.

Pendanaan tersebut diperoleh dari Mizuho Bank sebesar US$40 juta, Siemens Financial sebesar US$37,5 juta, CTBC Bank senilai US$30 juta, Cathay United Bank sebesar US$25 juta, Sarana dan Ta Chong Bank US$25 juta, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. senilai US$10 juta, Chang Hwa Bank US$8 juta, dan Hua Nan Bank US$4,5 juta.

Pinjaman tersebut akan digunakan untuk melakukan pembiayaan kembali atau refinancing. Tahun lalu, perseroan  mengantongi pinjaman sindikasi senilai US$790 juta yang terdiri dari term loan US$650 juta dan equity bridge senilai US$140 juta  Sebelumnya, pada Februari, perseroan menerbitkan obligasi senilai US$ 300 juta.(ak)