5G Tingkatkan Kepuasan Pelanggan di era IoT

David An (dok)

JAKARTA (IndoTelko) – ZTE Corporation (ZTE) optimistis teknologi 5G bisa meningkatkan kepuasan pelanggan di era Internet of Things (IoT) dimana manusia ingin terhubung kapan saja dan di mana saja.

“Teknologi jaringan 5G memungkinkan lebih banyak perangkat yang dapat terhubung ke jaringan internet dalam satu waktu dengan cepat. Kelebihan dari 5G  antara lain adalah kapasitas jaringan yang 1000 kali lebih besar, 100 kali lebih cepat, dan latency yang singkat, hanya 1 sampai 5 milimeter per detik,” kata  CTO ZTE Asia Pasifik David An dalam rilisnya.

Dijelaskannya, ZTE terus fokus pada kebutuhan inti operator mobile untuk 3 sampai 5 tahun ke depan, dan memimpin pengusulan konsep Pra 5G.

Pada bulan Juni tahun 2014, ZTE pertama kali mengartikulasikan rencananya untuk pra 5G, fokus pada pengembangan solusi Massive MIMO, dan teknologi 5G utama lainnya, seperti MUSA (multi-user shared access), UDN (ultra-dense networks), dan sel virtual.

Massive MIMO milik ZTE yang telah sukses menyelesaikan tes pra komersial pada tahun 2014 yang diselenggarakan oleh China Mobile, dikenal sebagai salah satu teknologi kunci 5G.

Massive MIMO meningkatkan efisiensi spektral secara drastis, dan membantu operator untuk menggunakan situs dan spektrum yang sudah ada dengan maksimal, dan juga meningkatkan lingkup dan kapasitas jaringan wireless secara signifikan.

Dengan teknologi Multi-User Shared Access (MUSA), ZTE mendemonstrasikan kemampuan akses jaringan wireless yang melebihi tiga kali kapasitas. Berdasarkan hasil dari simulasi tersebut, algoritma MUSA milik ZTE menghasilkan  peningkatan lebih dari 200% di overloading radio, membantu jaringan untuk bertransisi menuju ke era Internet of Things (IoT).

MUSA adalah salah satu proyek penelitian industri terkemuka milik ZTE di bidang Pra 5G. Dengan menggunakan teknologi 5G-ready, ZTE dapat menyediakan jaringan 4G LTE komersial dengan pengalaman seperti mengakses teknologi 5G kepada para pengguna.

Selain itu, ZTE juga berhasil menguji coba solusi Pra 5G lainnya, yaitu UDN yang dapat memaksimalkan penggunaan platform perangkat keras berteknologi mutakhir, yaitu Pico, dan pembatalan gangguan Cloud Radio. Kedua teknologi tersebut memungkinkan penyebaran BTS yang lebih rapat agar operator bisa mendapatkan kepadatan kapasitas yang lebih tinggi.

Validasi teknologi MUSA dan UDN lebih meningkatkan solusi Pra 5G. Solusi Pra 5G akan membantu para operator untuk meningkatkan access rate dan seluruh kapasitas jaringan secara eksponensial dengan memperluas sumber daya yang ada dalam 3-5 tahun ke depan.

Sebelum membuat standarisasi teknologi 5G, solusi ini dapat mengurangi tantangan lonjakan lalu lintas data secara efektif, dan dapat membantu para operator merebut peluang pasar dan mencapai pengembangan bisnis yang lebih baik.

Pada bulan Maret 2015, ZTE secara resmi meluncurkan base station Pra 5G yang mengintegrasi BBU, RRU, dan antenna, seta mendemonstrasi alur layanan bersama dengan China Mobile pada ajang Mobile World Congress (MWC) 2015 di Barcelona. Pada NGMN Industry Conference and Exhibition yang diselenggarakan di Frankfurt, Germany pada bulan yang sama, ZTE dilibatkan oleh Deutsche Telekom menjadi salah satu dari daftar awal rekan laboratorium inovasi 5G mereka.

ZTE berencana untuk menerapkan teknologi Pra 5G secara komersial segera, di tahun 2015, sedangkan teknologi 5G itu sendiri akan secara resmi diluncurkan pada tahun 2018.(ak)