JAKARTA (IndoTelko) – PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI) berencana memacu pembangunan microcell pole (MCP) atau menara dengan ukuran 20 meter guna menopang pendapatan.
“Kami akan banyak bangun MCP, dan umumnya di luar Bali,” ungkap Direktur Utama Bali Towerindo, Robby Hermanto, kemarin.
Dijelaskannya, MCP biasanya digunakan operator untuk meningkatkan kapasitas atau sebagai infill. Emiten dengan kode saham BALI ini akan menggarap pembangunan MCP di Jakarta, Bekasi, Semarang, Sleman dan Bantul.
Bali Towerindo kabarnya sudah memperoleh izin mendirikan MCP sebanyak 2.500 titik di sekitar Jakarta. Dari jumlah tersebut, sebanyak 900 menara telah direalisasikan pembangunannya. Sementara untuk wilayah lain, perusahaan ini sudah memiliki izin di Bekasi sebanyak 200 titik, Semarang 200 titik, serta Bantul dan Sleman sebanyak 300 titik.
Perseroan diperkirakan membutuhkan investasi sekitar Rp 700 miliar untuk mendirikan semua MCP tersebut. Bali Towerindo baru memiliki Rp 33 miliar yang diperoleh dari hasil initial public offering (IPO) beberapa waktu lalu. Sebagian kekurangan dana tersebut bakal ditutup dari pinjaman bank. Sebagian lagi dari investor.
Tahun lalu, Bali Towerindo mencetak penjualan Rp 136,53 miliar dengan posisi laba bersih Rp 89,08 miliar. (Baca juga: Penyedia menara geber MCP)
Dalam catatan, Bali Towerindo tak sendirian yang menggeber pembangunan MCP. Masih ada Inti Bangun Sejahtera dan Mitratel. MCP hanya menelan investasi sekitar Rp 200 juta per site. Berbeda dengan menara konvensional seperti self support tower (SST) yang memiliki ketinggian hingga 300 meter dimana menelan investasi sekitar Rp 1 miliar per site.(ak)