JAKARTA (IndoTelko) – PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) optimistis kinerjanya akan lebih baik di kuartal kedua dibanding kuartal pertama 2015 karena sudah meminimalisir dampak volatilitas nilai tukar rupiah dan bertambahnya jumlah penyewa (tenant).
“Kami optimistis kinerja di kuartal kedua akan lebih baik dibanding kuartal lalu. Kita sudah lakukan 100% hedging terhadap pinjaman dalam dollar AS seperti sindikasiUS$ 400 juta, revolving (US$ 200 juta), dan obligasi US$ 650 juta. Ini akan menekan dampak fluktuasi kurs,” ungkap Direktur Keuangan Tower Bersama Infrastructure Helmy Yusman Santoso kala berbuka bersama media di Jakarta, Selasa (23/6).
Ditambahkannya, selama kuartal pertama lalu perseroan sudah mendapatkan sekitar 350 penyewa baru dan sepanjang kuartal kedua lalu ada tambahan sekitar 10% dari posisi periode sebelumnya.
“Setiap penambahan tenant itu memberikan dampak ke pendapatan. Nah, kita sedang hitung semuanya. Sejauh ini belanja modal sudah terserap sekitar Rp 500 miliar,” katanya.
Diungkapkannya, perseroan pada bulan Juni ini juga akan membayar utang jatuh tempo sekitar Rp 730 miliar. “Kita ada kelebihan dana kas, ini digunakan untuk mengurangi utang. Kita ingin leverage berkurang 5%. Kuartal 3 dan 4 sepertinya akan ada kelebihan dana kas, kita akan manfaatkan juga untuk mengurangi utang,” pungkasnya.
Dalam catatan, Tower Bersama membukukan laba sebesar Rp319,80 miliar di kuartal I 2015 turun 39,28% dibandingkan dengan periode sama 2014 sebesar Rp526,65 miliar. (Baca juga: Kinerja Tower Bersama)
Pemicu merosotnya kinerja emiten penyedia menara telekomunikasi ini di periode Januari-Maret 2015 disebabkan oleh Kerugian Kurs yang cukup besar yaitu Rp30,85 miliar. (Baca juga: Belanja modal Tower Bersama)
Tower Bersama menyiapkan belanja modal sekitar Rp 2 triliun hingga Rp 2,5 triliun untuk membangun sekitar dua ribu menara tahun ini dengan mengincar tambahan tenant sekitar 2.500.(dn)