JAKARTA (IndoTelko) – Aksi cepat dari PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) menghadapi habisnya masa Conditional Share Exchange Agreement (CSEA) pada Juni lalu dengan memperpanjang masa kesepakatan berbuah manis pada kinerja saham keduanya pada pembukaan perdagangan pagi ini, Kamis (2/7).
Pada pembukaan perdagangan hari ini, saham Telkom naik 0,56% menjadi Rp 2.930 per saham dibandingkan penutupan hari sebelumnya Rp 2.920 per saham. Sementara saham Tower Bersama naik 0,56% menjadi Rp 8.900 per saham dibandingkan penutupan hari sebelumnya Rp 8.850 per saham.
“Telkom mengumumkan bahwa perjanjian penukaran saham bersyarat dengan Tower Bersama atas Mitratel masih dalam proses pemenuhan syarat penutupan perjanjian lebih lanjut. Untuk itu Telkom dan Tower bersama telah setuju memperpanjang tanggal pemenuhan syarat menjadi selambatnya 30 September 2015 hingga enam bulan berikutnya,” ujar Vice President Investor Relations Telkom Andi Setiawan melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, kemarin.
Sebelumnya, saham Telkom sempat tertekan karena keluarnya pernyataan dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno terkait rencana transaksi tersebut dibatalkan karena tidak memperoleh persetujuan Dewan Komisaris Telkom dalam rapat kerja dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Gedung DPR, Selasa (30/6).
Dus, saham kedua perseroan pada penutupan perdagangan Rabu (1/7) tergelincir. Berdasarkan pantauan, saham Tower Bersama sempat anjlok 4,07% atau 375 poin ke level Rp 8.850 per lembar. Padahal, sebelumnya harga saham TBIG ditutup di level Rp 9.225 per lembar.
Sementara saham Telkom pada penutupan perdagangan Rabu (1/7) sempat turun menjadi Rp 2.920 per saham dari pembukaan Rp 2.935 per saham.
Optimistis
Analis dari Mandiri Sekuritas Ariyanto Kurniawan dalam kajian Kamis (2/7) menyakini transaksi masih bisa terjadi karena manajemen kedua perusahaan yang sangat suportif terhadap transaksi itu.
“Kami juga menilai ada risiko batalnya transaksi itu karena alasan politik,” katanya. (baca juga: Alasan Tower Bersama perpanjang share swap)
Alhasil, proyeksi EBITDA dari Tower Bersama oleh Mandiri Sekuritas diturunkan 21% stelah menghilangkan kontribusi Mitratel untuk mengantisipasi adanya penundaan lanjutan hingga tahun depan, tetapi proyeksi EBITDA untuk tahun 2016-2017 stabil.
“Target harga saham Tower Bersama juga diturunkan menjadi Rp10.000/saham karena hitungan EV/EBITDA FY2016F emiten kami ganti menjadi 15x,” tulisnya. (Baca juga: Telkom belum batalkan share swap)
Sebelumnya, Telkom dan Tower Bersama mengumumkan perpanjangan CSEA setelah habis pada Juni 2015 menjadi September 2015 atau maksimal bisa menjadi Maret 2016.(id)