JAKARTA (IndoTelko) – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) memberikan perhatian serius terhadap perkembangan media sosial sebagai salah satu alat pemasaran.
“Media sosial tak bisa dianggap enteng lagi sebagai salah satu saluran komunikasi. Kalau baca hasil riset beberapa firma terkenal, sekitar 90% dari perusahaan yang ada memanfaatkan media sosial untuk tujuan bisnis. Rata-rata perusahaan menggunakannya untuk mempromosikan organisasi serta meningkatkan komunikasi internal,” ungkap Executive General Manager Telkom Regional Jabotabes, Prasabri Pesti di Posko Telkom Siaga, beberapa hari lalu.
Diungkapkannya, perseroan telah memiliki Social Media Command Center (SMCC) yang dijadikan sebagai pusat analtik dari kegiatan di media sosial.
“SMCC ini mencatat dan merekam semua pembicaraan di media sosial terkait Telkom dan produknya. Dari sana kami olah sebagai data untuk pemasaran dengan menawarkan produk sesuai kebutuhan atau menangani komplain pelanggan,” katanya.
Ditambahkannya, media sosial juga dijadikan alat sebagai interaksi antara karyawan Telkom dengan masyarakat.
“Di teritori yang saya kelola tengah didorong semua karyawan memiliki akun media sosial. Setiap hari ada tagar khusus yang didorong menjadi topik diskusi agar terjadi viral. Di teritori saya ada sekitar 3 ribuan karyawan, kalau mereka semua solid, kita bisa dominasi percakapan di media sosial,” katanya.
Menurutnya, langkah mencetak pendekar-pendekar digital di media sosial harus dilakukan perusahaan sekelas Telkom karena persaingan di area Jakarta Bogor Tangerang dan Serang (Jabotabes) lumayan ketat.
“Media sosial sangat cair dan tidak ada kontrol. Satu-satunya cara mengimbangi kita harus ikuti pola permainannya. Ini era demokrasi, setiap informasi harus diimbangi oleh informasi lainnya untuk referensi,” tegasnya.
Dalam catatan, Telkom memang memiliki beberapa akun resmi di media sosial seperti @TelkomIndonesia, @TelkomSolution dan @smart_bisnis. (baca juga: Kicauan Telkom di media sosial)
Langkah mendorong karyawan sebagai endorser ini bisa dikatakan salah satu upaya perseroan mengubah diri menjadi Digital Company dari Telco Company.(id)