JAKARTA (IndoTelko) – Analis dari lembaga sekuritas mengapresisasi kinerja PT XL Axiata Tbk (EXCL) yang mulai menunjukkan perbaikan di semester I 2015.
Analis dari Mandiri Sekuritas Ariyanto Kurniawan dalam risetnya Selasa (18/8) menyatakan kinerja XL di semester I 2015 sejalan dengan perkiraan.
“Tanda pemulihan terlihat di kuartal kedua 2015 dimana pendapatan meningkat meskipun tingkat suku bunga yang tinggi, Revenue Per Minute (RPM) tren yang meningkat, dan ada peningkatan marjin EBITDA. Namun demikian, kami memangkas target saham EXCL ke Rp4.000/ saham setelah EBITDA FY16-17F 5% lebih rendah dan belanja modal yang lebih tinggi,” tulis kajian itu.
Dalam kajian itu dinyatakan peningkatan jumlah laba kuartal kedua 2015 menunjukkan bahwa pelemahan laba telah mencapai titik puncaknya di 1Q15. “Kami berharap pendapatan XL untuk memulihkan lebih lanjut dalam kuartal berikut sebagai dampak negatif dari tingkat suku bunga yang lebih tinggi seharusnya memuncak di kuartal kedua 2015,” katanya.
Mandiri Sekuritas memangkas perkiraan EBITDA untuk tahun 2016 dan 2017 5% dari biaya operasional, 2% lebih tinggi karena terlalu agresif pada ekspansi marjin. “Kami mengulangi rekomendasi BUY dengan target harga Rp4.000/ saham, setelah realisasi pendapatan yang lebih rendah, dan belanja modal yang lebih tinggi,” pungkasnya.
Restrukturisasi
Sementara itu, Direktur Keuangan XL Mohammed Adlan mengungkapkan perseroan berencana melakukan restrukturisasi utang sebesar US$ 900 juta atau setara Rp 12,37 triliun guna menekan dampak fluktuasi kurs.
Saat ini, XL memiliki utang dalam dollar AS mencapai US$1,5 miliar. Dari jumlah itu, sebesar US$ 1 miliar merupakan pinjaman perbankan. XL telah melakukan lindung nilai atau hedging terhadap sekitar 62% dari pinjaman perbankan tersebut. Sisa utang US$ 500 juta adalah utang pada sang induk, Axiata Group Berhad.
XL akan merestrukturisasi seluruh pinjaman kepada Axiata Group dan sekitar 38% pinjaman bank yang belum masuk skema lindung nilai.
XL masih mengevaluasi opsi restrukturisasi dimana terdapat beberapa pilihan yaitu mengkonversi menjadi rupiah maupun memperpanjang tenor. Selain itu, XL juga mengkaji opsi lindung nilai.(Baca juga: Kinerja XL di semester I )
Adapun pinjaman yang akan direstrukturisasi adalah utang yang jatuh tempo pada 2017. Sedang untuk utang yang jatuh tempo pada 2015 dan 2016, perseroan akan melunasinya dengan kas internal. Kas dan setara kas perusahaan di posisi Rp 5,5 triliun.
Setelah restrukturisasi utang, XL abru mampu meraih untung pada tahun depan. Kemudian dalam dua tahun mendatang, rasio utang terhadap modal atau debt to equity ratio (DER) emiten ini bisa turun di bawah 2 kali, seperti sebelum mengakuisisi operator telekomunikasi Axis Telekom Indonesia. Saat ini, DER XL di posisi 2,9 kali.(id)