JAKARTA (IndoTelko) – Pemerintah ternyata belum mengajak Indonesian Mobile and Online Content Provider Association (IMOCA) untuk berdiskusi terkait Over The Top (OTT) lokal yang akan disiapkan menghadapi dominasi asing di ranah aplikasi.
“Belum ada yang ajak bicara soal itu. Baik dari pemerintah atau Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI),” ungkap Sekjen Imoca Ferrij Lumoring kepada IndoTelko, kemarin.
Pernyataan ini lumayan mengejutkan karena selama ini sepak terjang Imoca lumayan menggetarkan dunia telekomunikasi nasional. Imoca salah satu asosiasi yang berjuang keras mengembalikan industri konten pasca Black October 2011 dimana terjadi tsunami sedot pulsa.
Asosiasi ini juga salah satu yang berani mengkritisi aturan konten premium yang ada di Permenkominfo No. 21/2012.
Sebelumnya, Menkominfo Rudiantara mengaku belum menemukan OTT lokal yang tepat dijadikan lawan sepadan bagi pemain asing. (Baca juga: OTT Lokal belum ditemukan)
“Untuk isu OTT lokal yang akan kita besarkan itu, tengah dibahas bersama ATSI. Ini bukan urusan mudah bos. Ada kriterianya,” ungkap Pria yang akrab disapa RA itu.
Ketua Umum ATSI Alexander Rusli mengatakan nanti akan diumumkan OTT Lokal yang diajak bekerjasama dan bentuk dukungan yang diberikan operator. (Baca juga: Operator dukung OTT lokal)
"Tahap awal ada tiga atau empat OTT lokal. Kita prioritaskan instan messaging dan sosial media," tuturnya.
Rasanya memang aneh juga membahas aplikasi tetapi asosiasi pemain konten malah tak diajak berdiskusi. Jangan-jangan, sebenarnya sudah ada aplikasi lokal yang dijagokan tetapi proses negosiasi masih alot? Entahlah.(dn)