JAKARTA (IndoTelko) – Lembaga riset OpenSignal baru saja merilis kajian The State of LTE untuk September 2015.
Dari riset tersebut, untuk wilayah Indonesia, operator XL Axiata dianggap memiliki layanan tercepat di teknologi Long Term Evolution (LTE) dengan kecepatan download 12 Mbps. Ini menempatkan XL di posisi 118 secara global untuk urusan kecepatan 4G.
Dibelakang XL ada Telkomsel dengan kecepatan 11 Mbps atau berada di nomor 127 secara global. Berikutnya ada Indosat dengan kecepatan 10 Mbps untuk download di posisi 145 di global. Terakhir ada Smartfren dengan kecepatan download 7 Mbps di posisi 158 untuk global.
Hal yang menjadi tanda tanya adalah, kenapa nama operator Bolt! tak masuk di The State of LTE tersebut. Padahal, Bolt! adalah operator 4G LTE pertama di Indonesia dan mengklaim memiliki sekitar 3.500 BTS 4G dengan jumlah pengguna nyaris 1,5 juta pelangan.
Juru bicara OpenSignal Teresa Murphy menjelaskan ada beberapa faktor yang membuat Bolt! tak masuk dalam kajian yang dilakukan lembaganya.
“Bolt! tak masuk dalam kajian ini karena data yang dikumpulkan tak mencukupi. Selain itu, konfigurasi dari jaringan Bolt! salah satu pemicu sampel yang dikumpulkan menjadi rendah,” ungkapnya dalam keterangan tertulis kepada IndoTelko, kemarin.
Ditambahkannya, dalam melakukan kajian, OpenSignal memiliki aplikasi yang dipasang di smartphone. “Aplikasi kami terpasang di Smartphone,” jelasnya.
Menanggapi hal itu, Chief Technology Officer Bolt Devid Gubiani menilai, adanya kekurangan informasi yang didapat OpenSignal tentang Bolt! dan tak memahami pasar di Indonesia. (Baca juga: Bolt! akan perkuat layanan)
“Penjelasan yang mereka paparkan menunjukkan pengetahuan yang terbatas dan pemahaman yang kurang tentang kondisi nyata di indonesia. Bolt telah menjadi piornir layanan 4G di Indonesia dan telah menerima beberapa penghargaan, termasuk dari GSMA,” tegasnya.
Sekadar diketahui, data yang dikoleksi oleh OpenSignal dari 325,221 pengguna LTE secara global untuk periode Juni hingga Agustus 2015. Semua data berasal dari pengguna smartphone berbasis Android. Saat ini ada sekitar 140 negara yang telah menghidupkan jaringan LTE.(dn)