JAKARTA (IndoTelko)- Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengungkapkan nilai yang lumayan fantastis terkait kontribusi operator seluler bagi Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) selama 10 tahun terakhir.
“Kalau melihat dari laporan keuangan empat operator yang tercatat di bursa saham, saya hitung ada sekitar Rp 280 triliun kontribusi operator ke PNBP selama 10 tahun terakhir,” ungkap Pria yang akrab disapa RA itu kala memberikan sambutan di HUT Ke-19 XL Axiata, Jumat (16/10).
Diungkapkannya, kontribusi itu berasal diantaranya dari Biaya Hak Penggunaan (BHP) frekuensi.
“Pemerintah kembalikan ke sektor telekomunikasi melalui Universal Service Obligation (USO). Saat ini masih kecil nilainya, tetapi beberapa tahun kedepan maunya besar kala redesain USO sudah selesai,” katanya.
RA sendiri menilai operator di Indonesia mulai dewasa seiring usia beberapa pemain yang sudah puluhan tahun.
“Misal XL, sekarang usianya 19 tahun. Ibarat remaja, ini usia masuk kuliah, banyak yang lirik. Tetapi saya harap XL tetap fokus menjaga kinerja dari sisi keuangan dan layanan,” katanya.
Ditambahkannya, operator seluler di Tanah Air juga berhasil mengadopsi filosofi kompetisi sepak bola, terlihat dengan suksesnya refarming frekuensi 1.800 MHz.
“Ini luar biasa refarming 1.800 MHz. sekarang sudah masuk wilayah Jawa Tengah. Akhir November DKI Jakarta. Real 4G LTE bagi rakyat Indonesia dalam waktu kurang dari setahun,” tegasnya. (baca juga: Pasar seluler di Indonesia)
Sekadar diketahui, di Indonesia pemain seluler berbasis GSM masih dominan di pasar. GSMA Intelligence menyatakan kuartal ketiga 2015 Telkomsel menguasai 45% pangsa pasar. Berikutnya disusul Indosat, Tri, dan XL Axiata.(dn)