Home Connected Lebih Menantang Ketimbang Home Passed

Teknisi tengah memasang layanan IndiHome (dok)

JAKARTA (IndoTelko) – Pemerintah melalui Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah mencanangkan hingga akhir 2018 semua Ibukota Kabupaten dan Kotamadya (IKK) di Indonesia terhubung dengan jaringan broadband.

Rencana ini tentu tak mudah karena jumlah IKK di Indonesia mencapai lebih dari 500 kota. Salah satu infrastruktur yang menjadi tulang punggung konektivitas tersebut adalah jaringan serat optik yang menghubungkan berbagai wilayah di Indonesia.

Pemerintah mengharapkan peran serta aktif dari semua operator telekomunikasi di Tanah Air  untuk mewujudkan rencana besar  ini. Salah satu yang diandalkan adalah Telkom.

Direktur Jaringan Telkom Abdus Somad Arief mengungkapkan perseroan sudah membangun jaringan backbone sepanjang 77 ribu kilometer berbasis serat optic dan 13,2juta homes passed.

Homes passed adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan jumlahrumah yang dilewati oleh jalur jaringan internet fiber yang digelar.  

“Pada akhir tahun 2015 jumlah homes passed akanmencapai 18,2juta. Konektivitas jaringan fiber ini diharapkan juga akan mampu menjadi solusi utama dalam megantisipasi masih rendahnya kecepatan koneksi internet di Indonesia,” kata Pria yang akrab disapa ASA itu kemarin.

Lebih Sulit
ASA mengatakan, hal yang lebih menantang itu adalah mengkonversi home passed menjadi home connected.  

“Home Connected atau jumlah rumah yang telah benar-benar terhubung dengan jaringan internet fiber. Artinya keluarga di rumah tersebut sudah bisa menikmati akses internet broadband melalui jaringan fiber optic. Kalau untuk konversi ini, Telkom butuh dukungan dari semua pihak  dalam rangka mewujudkan cita-cita pemerataan akses broadband di seluruh Indonesia,” katanya.

Salah satu bentuk dukungan yang diharapkan antara lain dari para pengembang atau developer perumahan yang mempersiapkan jaringan fiber di dalam kompleks perumahan.

Beberapa perumahan telah bekerjasama dengan Telkom untukpembangunan jaringan internet fiber di dalam kompleks perumahan, seperti Perumahan Permata Setiabudi Residence di  Medan atau Perumahan Citra Grand City di Palembang.

“Hal ini sangat bermanfaat untuk percepatan penyediaan akses internet broadband menggunakan jaringan fiber di Indonesia.Masyarakat yang saat ini belum terlayani IndiHome karena belum ada jaringan fiber di wilayah tempat tinggalnya, juga bisa mengusulkan perluasan jaringan fiber, melalui web http://vote.indihome.co.id,” katanya.

IndiHome adalah layanan terpadu yang lengkap untuk memenuhi kebutuhan konektivitas broadband dan edutainment (educational entertainment) dari keluarga.

Pelanggan mendapatkan akses internet sampai dengan kecepatan 100 Mbps, gratis panggilan telepon lokal atau SLJJ selama 1000 menit dan TV interaktif dengan banyak channel favorit.

Untuk melengkapi berbagai kebutuhan pelanggan yang terus berkembang, berbagai add-on atau layanan tambahan juga terus dilengkapi. Beberapa contoh add-on antara lain, Telepon Mania, wifi.id seamless, layananmusik digital MelOn dan masih banyak lagi.

Telepon Mania adalah panggilan sepuasnya kesemua nomor Telkomsel hanya dengan Rp88 ribu. Wifi.id seamless merupakan akses internet unlimited di seluruh jaringan wifi.id di seluruh Indonesia dengan Rp 10 ribu khusus bagi pelanggan IndiHome.

MelOn adalah layanan streaming dan download musik digital,  di mana pelanggan IndiHome mendapatkan fasilitas unlimited streaming di http://www.melon.co.id yang menyediakan lebih dari 1 juta pilihan lagu.

Pakar social media dan Online Strategist Nukman Luthfie mengakui koneksi broadband khususnya berbasis jaringan fiber perlu diperbanyak. “Kalau sudah ada home passed,  sayang sekali  bila ada pelanggan belum mau menggunakan serat optic,” tutupnya.(id)