JAKARTA (IndoTelko) – Indonesia membutuhkan banyak kompetisi yang dijadikan ajang menguji kemampuan pengembang aplikasi untuk mengembangkan ekosistem digital
“Sekarang operator sudah mulai banyak menggelar kompetisi untuk mencari aplikasi berkualitas. Telkomsel punya The NextDev, kita butuh seribu kompetisi seperti ini agar muncul banyak Unicorn di Startup,” ungkap Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, kemarin.
Menurutnya, dalam mengembangkan ekosistem digital tak bisa dilepaskan dari konsep Device, Network, dan Application. “Saya sedang tata device agar harga terus terjangkau. Jaringan, sebentar lagi ada real LTE di 1.800 MHz, terakhir aplikasi, rasanya butuh juga coding masuk kurikulum biar akselerasi lebih cepat,” paparnya.
Sebelumnya, dalam riset Progressive Policy Institute disebutkan aplikasi ternyata punya peran penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara. Makin banyaknya perusahaan pembuat aplikasi, lowongan kerja baru bermunculan dan berbagai aspek kehidupan bisa dibuat lebih praktis.
Riset yang dimaksud berusaha mengukur nilai rata-rata jumlah lowongan kerja terkait pengembangan aplikasi Android dan iOS melalui mesin pencari kerja bernama Indeed.
Hasilnya menunjukkan bahwa Tanah Air berada di peringkat ketiga dalam potensi app economy, sedangkan peringkat pertama dan kedua diduduki oleh Vietnam dan Singapura. Total terhitung ada sekitar 22.000 lowongan pekerjaan terkait pengembangan aplikasi di Indonesia.
Sementara dalam kajian Ericsson bekerjasama dengan Arthur D. Little and Chalmers University of Technology di 33 negara yang masuk kategori OECD menunjukkan meningkatkan kecepatan internet dua kali lipat berdampak naiknya GDP sekitar 0.3%. Persentase kenaikan ini setara dengan tambahan US$ 126 miliar.(id)