JAKARTA (IndoTelko) – PT XL Axiata Tbk (EXCL) optimistis kinerjanya mencatat hasil positif ditutup tahun 2015 jika nilai tukar rupiah terhadap dollar AS stabil di kisaran Rp 13 ribuan.
“Kami ini hingga kuartal tiga lalu kan banyak terkena dampak rugi kurs. Kalau rugi kurs dikeluarkan, kinerja kita di kuartal tiga itu untuk Rp 74 miliar. Setelah melakukan refinancing utang, kalau rupiah stabil seperti sekarang, saya optimistis kinerja XL positif di tutup 2015,” ungkap Direktur Keuangan XL Axiata Mohamed Adlan bin Ahmad Tajudin, pekan lalu.
Diungkapkannya, perseroan sudah berhasil melakukan program mengubah utang yang belum terlindung nilai dan diakhir Oktober 2015 terdapat utang dalma bentuk dollar AS yang sudah terlindung nilai sebesar US$ 438 juta. “Sisa utang kami yang dollar AS itu ke induk usaha, Axiata, sekitar US$ 500 juta. Kita sekarang ada Free Cash Flow sekitar Rp 2,432 triliun,” katanya.
Dampak Transformasi
Pada kesempatan terpisah, Preident Director XL Axiata Dian Siswarini mengatakan agenda transformasi “3R” yang meliputi Revamp, Rise & Reinvent” mulai memberikan dampak bagi kinerja perseroan. (Baca juga: Kinerja XL)
Sejauh ini hingga Sembilan bulan pertama 2015, agenda transformasi yang sudah dilakukan adalah fokus menyasar pelanggan dengan high value, menjaga margin produk lebih baik, meningkatkan channel distribusi modern, dan menyederhanakan proses bisnis.
“Masih ada pekerjaan rumah dari transformasi 3R yakni optimalisasi produk Axis, akuisisi 4G LTE, dan digitalisasi saluran penjualan,” katanya.
Ditambahkannya, untuk melihat statistik dari dampak transformasi terlihat di kinerja keuangan hingga kuartal ketiga 2015 dimana blended Average Revenue Per User (ARPU) di kuartal II 2015 sebesar Rp 32 ribu menjadi Rp 38 ribu di kuartal III 2015.
Earning Before Interest Tax Depreciation Amortization (EBITDA) juga naik per kuartal sebesar 10% dan EBITDA marjin naik 200 bps menjadio 37,5% di kuartal III 2015.(id)