JAKARTA (IndoTelko) - Produk seluler seperti konektifitas mobile broadband dan gadget menjadi andalan pertumbuhan eCommerce di Indonesia.
Demikian salah satu hasil data Proliferasi eCommerce yang dilakukan Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) di 18 kota dengan melakukan survei online dan wawancara pada 2.312 responden yang terdiri atas pembeli perorangan, pembeli berbadan hukum, penjual perorangan, dan penjual berbadan hukum.
"Kalau dilihat dari sisi konektifitas, hadirnya mobile broadband menjadi andalan bagi penjual dan pembeli untuk eCommerce," ungkap Direktur e-Business Ditjen Aptika Kemenkominfo Azhar Hasyim, kemarin.
Diungkapkannya, koneksi mobile broadband berbasis 3G, HSDPA, atau LTE menjadi andalan hampir 61% pembeli berbadan hukum dan sekitar 51,6% penjual berbadan hukum. Sementara di pembeli perorangan sekitar 66% menjadikan mobile broadband sebagai andalan dan 60,8% di penjual perorangan menggunakan mobile broadband.
Sedangkan koneksi Fixed Broadband hanya digunakan penjual dan pembeli berbadan hukum masing-masing sekitar 17,8% dan 13,7%. Di perorangan, malah lebih rendah yakni masing-masing 6,7% dan 4%.
Produk seluler lainnya yang diandalkan pelaku eCommerce adalah aplikasi perpesanan untuk menjalin komunikasi dimana BalackBerry Messenger (BBM) menjadi andalan sebanyak 27%, WhatsApp (23%), LIne (17%), Path (7%), dan lainnya.
Dari sisi gadget yang menjadi andalan adalah smartphone (48,4%), netbook (37%), dan kompuetr desktop (28%).
"Berdasarkan survei pelaku eCommerce menggunakan waktu 2-5 jam dalam sehari untuk online. Di Tiongkok yang top eCommerce-nya di Asia kurang lebih 3,6 jam sehari. Jadi, netizen di Indonesia ini sudah membentuk segmen penting sebagai online shoppers," ulasnya.
Lebih lanjut ditambahkannya, pekerjaan rumah terberat bagi jasa seluler adalah membuat layanan uang elektroniknya menjadi pilihan bagi pelaku eCommerce.
"Kalau dari survei yang kami lakukan, hanya 2% pelaku eCommerce yang menggunakan eMoney. Cash on Delivery (COD) masih dominan sekitar 34% selain transfer (43%).Di eMoney pun, bukan produk operator yang menjadi andalan tetapi perbankan yakni BCA Flazz dan Mandiri eMoney," tutupnya. (Baca juga: Pelaku eCommerce di Indonesia loyal)
Seperti diketahui, diprediksi eCommerce akan mendongkrak Pendapatan Domestik Bruto (PDB) nasional sebesar 22% pada tahun 2020 dengan asumsi pertumbuhan 50% setiap tahunnya. Diperkirakan pada akhir 2015, nilai bisnis eCommerce tanah air sekitar US$ 18 miliar. Pada 2020, akan mencapai US$ 130 miliar.(id)