Posindo Bisa Tumbuh Bersama eCommerce

Ilustrasi (dok)

JAKARTA (IndoTelko) – PT Pos Indonesia (Posindo) memiliki peluang besar untuk tumbuh di pasar eCommerce Indonesia dengan infrastruktur yang dimilikinya.

Demikian salah satu hasil data Proliferasi eCommerce yang dilakukan Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) di 18 kota dengan melakukan survei online dan wawancara pada 2.312 responden yang terdiri atas pembeli perorangan, pembeli berbadan hukum, penjual perorangan, dan penjual berbadan hukum.

"Posindo dari survei yang dilakukan pangsa pasarnya nomor dua, masih kalah dari pemain swasta. Tetapi dengan terus tumbuhnya eCommerce dan infrsatruktur yang dimilikinya, bisa menjadi penguasa pangsa pasar untuk pengiriman produk eCommerce,” prediksi Direktur e-Business Ditjen Aptika Kemenkominfo Azhar Hasyim, kemarin.

Dalam survei tersebut, Posindo memiliki pangsa pasar 28%, sementara JNE sekitar 56%. “Ini karena produk eCommerce banyak yang kecil-kecil dikirim, bisa jadi harga yang ditawarkan   pesaing Posindo lebih kompetitif. Faktor harga menentukan pemilihan jasa pengiriman di eCommerce,” katanya.

Ditambahkannya, selain faktor harga, konsumen memilih jasa pengiriman melihat jaringan yang luas, memenuhi waktu delivery permintaan, serta waktu layanan yang lebih panjang.

Kembangkan Pasar
Secara terpisah, Sekretaris Perusahaan Posindo Amrizal mengungkapkan, perseroan terus mengembangkan kemampuan di eCommerce dengan bersiap untuk mengembangkan sistem pembayaran online yang diberi nama mobile post pay.

Ini merupakan layanan uang elektronik yang bisa digunakan untuk membayar beberapa kebutuhan seperti pengiriman di Posindo hingga tagihan listrik. “Sudah ada penjajakan dengan beberapa pihak,” ungkapnya.

Diharapkannya, dengan sistem baru ini nantinya pelanggan Pos Indonesia bisa melakukan penyimpanan dana di epost pay. Jika nantinya terus berkembang, sistem pengisian dana bisa dilakukan dengan menggandeng pihak perbankan.

Layanan baru ini ditargetkan bisa diluncurkan paling lambat kuartal I 2016 dengan dukungan belanja modal hingga Rp 500 miliar. Alokasi tersebut akan digunakan untuk membiayai investasi yang akan dilakukannya sepanjang tahun depan.

Posindo sendiri baru saja bekerjasama dengan  Zalora Indonesia yang akan memanfaatkan 4154 jaringan kantor pos di Indonesia sebagai salah satu fitur pilihan Zalora dalam hal pengembalian barang (return) untuk pelanggan Zalora.

Untuk layanan program return produk  Zalora, Posindo menyiapkan 2.900 outlet kantor pos di seluruh Indonesia.

Cara kerjanya adalah barang yang ingin dikembalikan bisa dititipkan ke Posindo, kemudian perusahaan ini akan mengirimkan barang tersebut ke gudang milik  Zalora. Sesuai dengan permintaan dari pelanggan, pengembalian akan langsung dikirimkan ke rekening atau rumah pelanggan jika ingin tetap berupa barang. Keseluruhan proses berlangsung selama 7 hari.  

Saat ini persentase pengembalian barang di Zalora hanya berjumlah di bawah 10% . Pelanggannya berjumlah sekitar 70% berasal dari luar kota, sementara pelanggan dari Jakarta hanya 30%.(id)