JAKARTA (IndoTelko) – PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) terus membukukan kerugian hingga kuartal ketiga 2015.
Dikutip dari Keterbukaan Informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), (23/12), emiten dengan kode saham BTEL ini mencatatkan rugi sebesar Rp 3,659 triliun hingga kuartal ketiga 2015 melesat dari periode yang sama tahun lalu dengan kerugian Rp 2,292 triliun.
Pemicu utama dari kerugian pemilik merek dagang esia ini adalah Beban perusahaan serta rugi dari selisih kurs, ditambah dengan anjloknya pendapatan.
Total pendapatan yang diraih hingga kuartal ketiga 2015 sebesar Rp 478,83 miliar anjlok dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 1,218 triliun.
Sementara beban usaha mengalami kenaikan menjadi Rp 2,41 triliun, dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,39 triliun. (Baca juga: Kerugian Bakrie Telecom)
Sedangkan kerugian selisih kurs yang dialami perusahaan yang per September 2015, yang mencapai Rp 1,32 triliun atau naik 468% dibanding periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 232,93 miliar.
Rugi usaha pun melesat hingga kuartal ketiga 2015 menjadi Rp 2,11 triliun dibandingkan posisi sama tahun lalu Rp 389,279 miliar. (Baca juga: Nasib Bakrie Telecom)
Operator ini memang tengah melakukan restrukturisasi utang dan bisnisnya pasca meredupnya teknologi Code Division Multiple Access (CDMA) serta gagal membayar bunga obligasi.(id)