JAKARTA (IndoTelko) – Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) tengah menyiapkan aturan tentang Uji Coba Lapangan Teknologi Telekomunikasi, Informatika, dan Penyiaran untuk Keperluan Masa Depan.
“Saat ini sedang disiapkan Peraturan Menterinya,” ungkap juru bicara Kemenkominfo Ismail Cawidu dalam siaran pers, Kamis (7/1).
Dijelaskannya, ketentuan yang diatur dalam Rancangan Peraturan Menteri ini terkait uji coba lapangan adalah uji coba sistem dan teknologi telekomunikasi, informatika, dan penyiaran untuk keperluan penelitian dan penyelenggaraan di masa depan.
Uji coba lapangan diselenggarakan dengan tujuan melakukan penelitian aspek teknis dan aspek non-teknis terkait penyelenggaraan telekomunikasi, informatika, dan penyiaran.
Aspek teknis terkait penyelenggaraan telekomunikasi, informatika, dan penyiaran, meliputi: kinerja sistem, alat, dan perangkat, perencanaan dan konfigurasi jaringan, standardisasi alat dan perangkat, kualitas layanan
Sementara aspek non-teknis terkait model bisnis penyelenggaraan, model regulasi dan kelembagaan, kesiapan para pemangku kepentingan, sosialisasi kepada masyarakat, dan mekanisme penyediaan perangkat pendukung.
Dalam uji coba lapangan bersifat tidak komersial dan kewajiban pembayaran biaya hak penggunaan frekuensi radio tidak berlaku bagi penggunaan spektrum frekuensi radio dalam rangka uji coba lapangan untuk keperluan penelitian.
Banyak kalangan menilai rencana keluarnya aturan menteri ini diperkirakan bisa memuluskan Proyek Balon Internet Google (Project Loon) di Indonesia pada kuartal pertama 2016 ini. (Baca juga: Operator uji Project Loon)
Menkominfo Rudiantara dalam akun twitter-nya memberikan pujian terhadap Project Loon dengan mem-posting grafis sejumlah keunggulan dari Balon Internet ini seperti bisa memberikan akses internet WiFi gratis dengan kecepatan tinggi dan akan komersial dua hingga tiga tahun setelah uji teknis antara Google dan Telkomsel, Indosat, serta XL. (Baca juga: Project Loon Diragukan)
Berikutnya, jangkauan dari sinyal yang bisa mencapai 40 kilometer mengalahkan BTS konvensional yang hanya mencapai 5 kilometer dan bisa melayang selama 187 hari.(id)