JAKARTA (IndoTelko) – Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) sebagai konsep branchless solution menjadikan penyedia solusi Teknologi Informasi (TI) ramai-ramai menawarkan solusinya ke sektor perbankan.
Telkom Group melalui anak usaha Finnet Indonesia (Finnet) dan TelkomSigma telah menjajal segmen ini mulai 2015. (Baca juga: Telkomsigma garap Laku Pandai)
Platform Laku Pandai milik Finnet sudah digunakan BTN. Sementar TelkomSigma menggandeng Intel untuk masuk ke pasar ini. (Baca juga: Finnet dukung BTN)
Terbaru, Indosat Ooredoo ikut nyemplung di segmen ini dengan menawarkan Dompetku Nusantara. Layanan ini sudah didemonstrasikan di Bitung dengan menggandeng Bank Sulut. (Baca juga: Dompetku Nusantara)
Sekadar informasi, walau Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membuka peluang luas bagi perbankan dan lembaga keuangan untuk bermain di Laku Pandai, tetapi bagi operator telekomunikasi untuk terjun langsung masih sulit.
Alhasil, operator akhirnya hanya bermain sebagai penyedia platform seperti yang dilakukan Indosat Ooredoo dan Finnet.
“Main Laku Pandai harus kerjasama dengan lembaga keuangan. Soalnya ini menyangkut menghimpun dana pihak ketiga,” ungkap Dirut Finnet Indonesia Niam Dzikri kepada IndoTelko, kemarin.
Niam mengaku tak gentar dengan aksi Indosat Ooredoo yang masuk ke Laku Pandai. “Gampang, kita siapkan jurus-jurus baru untuk men-disruptive pasar. Pasukan sudah siap tempur,” selorohnya.
Ditegaskannya, Finnet dalam bermain Laku Pandai tetap fokus di platform, sehingga tidak akan muncul brand ke pasar.
“Kita nanti akan masuk juga ke BPD-BPD untuk Laku Pandai. Kita sedang jajaki kerjasama melalui core banking providernya. Selain itu nanti kita sinergi juga dengan TelkomSigma,” ulasnya.
Ditambahkannya, kunci sukses dari Telkom Group bermain di Laku Pandai adalah sinergi dari kekuatan yang ada.
“Misal, Telkom Group sudah punya sejuta UKM Goes Digital. Ini sudah basis pasar bagi Laku Pandai. Bank tentu senang. Selain itu kita punya semua solusi teknologi informasi, sehingga kalau satu pintu tentu bisa bikin efisien bagi bank,” tutupnya.
Sebelumnya, Direktur Enterprise dan Business Service Telkom Muhammad Awaluddin mengungkapkan dalam mewujudkan strategi disruptive market di segmen korporasi, perseroan mengubah pendekatan Multi Channel menjadi Single Channel focused. (Baca juga: Trik Telkom di Pasar Korporasi)
“Intinya di era sekarang kita tawarkan Digital To The Core. Kita harus Mastering dalam Enterprise Digital Business dengan 3R yakni Remap Digital Business, Remodel Digital Platform, dan Remake Digital Leadership,” katanya.(id)