JAKARTA (IndoTelko) – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) memastikan skema Fair Usage Policy (FUP) yang berlaku bagi pelanggan IndiHome berjalan transparan dengan menyediakan fasilitas informasi volume pemakaian bagi pelanggan.
“Banyak berita yang tak akurat beredar soal FUP dari Telkom. Kami sudah jelaskan, FUP itu common practice di bisnis broadband. Sekarang agar lebih transparan, kami sediakan fasilitas untuk cek kuota agar pelanggan memiliki kepastian terhadap konsumsi bandwidth,” tegas Direktur Consumer Telkom Dian Rachmawan kepada IndoTelko, Jumat (5/2).
Dikatakannya, pelanggan dapat melihat informasi volume pemakaian (usage) Internetnya melalui situs http://www.indihome.co.id.
Caranya cukup dengan masuk ke menu “Usage Info” yang tersedia di situs tersebut. Sebagai langkah verifikasi, maka sebelum dapat melihat informasi tersebut, pelanggan akan diminta memasukkan informasi nomor telepon rumah dan IndiHome, email dan nomor ponsel.
Informasi volume pemakaian akses Internet yang ditampilkan adalah periode pemakaian pada bulan berjalan, mulai dari tanggal 1 sampai dengan tanggal posisi pengecekan. Tetapi tentu saja volume pemakaian tersebut tidak termasuk volume pemakaian data dari penggunaan UseeTV.
"FUP kan hanya diberlakukan untuk layanan Internet sehingga penggunaan UseeTV dibebaskan dari FUP," jelas Dian sambil tersenyum ramah.
Ditambahkannya, Tools untuk memonitor penggunaan Internet ini sudah disiapkan dan diujicobakan Telkom. Untuk memudahkan pelanggan mengetahui pemakaian Internet mereka, maka sekarang tools tersebut bisa digunakan oleh pelanggan dengan mudah melalui website Indihome.
“Hasil pengecekan ratusan pelanggan menunjukkan penggunaan internet periode 1 - 4 Februari berkisar kurang dari 10 GB. Itu artinya paket yang kami tawarkan dalam skema FUP itu sudah berlebih bagi pelanggan yang menggunakan internet secara wajar. Kalau mereka yang reselling atau abuser, tentu merasa tak pernah cukup,” tegasnya.
Sekadar informasi, Telkom menerapkan FUP bagi pelanggan IndiHome mulai 1 Februari 2016. Konsep ini bertujuan untuk melindungi pengguna normal dari pemanfaatan pemakaian berlebihan oleh heavy user.
Satu pelanggan heavy user berpotensi mengganggu tujuh pelanggan normal pada saat trafik masuk ke international Internet gateway. (Baca juga: IndiHome terapkan FUP)
Berdasarkan pengamatan trafik internet pelanggan IndiHome, jumlah heavy user tersebut tidaklah banyak sehingga dengan penerapan FUP maka sekitar 99% pelanggan IndiHome tidak akan terdampak karena pemakaian akses Internet yang wajar. (Baca juga: Mengenal Konsep FUP)
Hal ini dikarenakan FUP yang diterapkan oleh Telkom sangat tinggi, yaitu minimal 300 GB, bandingkan dengan yang diterapkan di Malaysia, pada paket kecepatan yang sama diterapkan FUP 90 GB. Sehingga pelanggan yang tidak melakukan resell atau meretailkan kembali akses Internetnya tidak perlu khawatir.
“Kami menyarankan ke regulator agar semua operator fixed broadband wajib menyediakan fasilitas checking usage FUP bagi para pelanggannya secara transparan,” tutupnya.(id)